PT Mahkota Properti Indo Permata (MPIP) dan PT Mahkota Properti Indo Senayan (MPIS) yang tergabung dalam Mahkota Properti akan memabangun Medical Industrial Park membangun medical park yang di gadang-gadang sebagai industri terbesar se-Asia Tengara (ASEAN).
Hal tersebut Diungkapkan oleh Direktur Utama Hamdriyanto, yang mana pembangunan tersebut adalah salah satu prospek Mahkota Properti untuk terus berjuang dan membangkitkan lagi bisnisnya di tengah isu terpaan yang tidak baik.
“Salah satu Prospek rencana kami ke depannya adalah membangun Medical Industrial Park yang terbesar se ASEAN,” kata Hamdriyanto dalam acara Business Conference di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Kemarin.
Hamdri juga menjabarkan konsep multifungsi dari kawasan industrial kesehatan tersebut, mencakup fasilitas produksi, distribusi, dan juga hunian yang akan menjadi pusat produksi alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Baca Juga: Industri Kesehatan Masih Bakal Tumbuh, Bundamedik Bakal Terus Ekspansi
Mengutip dari keterangan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang menjelaskan, bahwa saat ini pemerintah menetapkan 79 produksi alat kesehatan (alkes) yang menjadi prioritas di dalam negeri dan tidak boleh diimpor sebelum memenuhi kebutuhan nasional terpenuhi.
"Beberapa produk tersebut telah memiliki nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 40% yang artinya produk dalam negeri tersebut wajib dibeli dan produk impor dilarang untuk dibeli," ujar Agus dalam keterangan pers, dikutip Jumat (25/2/2022).
Saat ini, dari 40.243 item (alkes impor di e-katalog), ada 5.462 (79 jenis alkes) yang merupakan produk dalam negerinya, dengan demikian yang diizinkan dibeli oleh pemerintah adalah alkes yang sudah diproduksi dalam negeri tersebut.
Sepanjang tahun 2021, para pejabat pengadaan barang dan jasa ditarget menyerap produk alkes dengan total nilai valuasinya mencapai Rp 6,5 triliun.
Agar memenuhi kebutuhan pemerintah tersebut, kata Hamdri, Mahkota Properti akan membangun Komplek Industri Alat Kesehatan di atas lahan seluas lebih dari 300 Hektar dan akan diproyeksi perluasannya hingga 1000 hektar di wilayah Banten.
Mega Proyek yang diusung PT Mahkota Properti, lanjut Hamdri, diberi nama Mahkota Industrial Park yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan industrial alat kesehatan nasional hingga 95 persen dan ditaksir bernilai Rp 200 Triliun pertahun.
“Kami sudah perkirakan nilai valuasi laba bersih mencapai Rp 200 Triliun, dengan catatan apabila 95 persen kebutuhan alat kesehatan dalam negeri telah terpenuhi oleh perusahaan kita,” kata Hamdri.
Hal ini juga tentunya menjadi kabar baik bagi para nasabah Mahkota Properti yang telah memilih skema percepatan Topup Konversi Asset, Asset Senttlement dengan sistem bagi hasil dari pembangunan, ataupun konversi saham.
Hamdri juga mengatakan, para nasabah tidak perlu khawatir tentang dana mereka yang masih mandek di perusahaan, karena sejatinya, Mahkota Properti selalu mementingkan semua nasabahnya.
“Para nasabah Mahkota Properti, tidka perlu khawatir karena semuanya sudah kami telah merencanakannya sebaik mungkin,” tutur Hamdri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman