Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kremlin: Bantu Ukraina Berarti Berkonflik dengan Rusia

        Kremlin: Bantu Ukraina Berarti Berkonflik dengan Rusia Kredit Foto: Instagram/Russian Army
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Negara-negara yang membantu Ukraina artinya terlibat konflik dengan Rusia. Demikian peringatan yang disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam video briefing, Minggu (6/3).

        Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Konashenkov mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa negara-negara tetangga Ukraina itu telah menyediakan tempat untuk pesawat tempur Ukraina di tengah operasi militer Rusia ke Ukraina. Hal itu, menurutnya, tidak dapat diterima.

        Baca Juga: Ikut Berang dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Korea Selatan Beri Serangan Telak!

        "Kami tahu pasti bahwa pesawat tempur Ukraina telah terbang ke Rumania dan negara-negara tetangga lainnya," kata juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov dalam sebuah video briefing.

        "Penggunaan jaringan lapangan terbang negara-negara ini untuk militer Ukraina menghadapi Rusia dapat dianggap sebagai keterlibatan negara-negara ini dalam konflik bersenjata," tegasnya. Konashenkov juga mengklaim bahwa hampir semua pesawat tempur Ukraina telah dihancurkan.

        Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mendesak Barat menegakkan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah lebih banyak serangan Rusia.  Namun Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan, negara mana pun yang memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk terlibat dalam konflik militer.

        Untuk diketahui, Rusia telah melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari lalu. Menurut PBB, setidaknya 364 warga sipil, termasuk 38 anak-anak dan 42 wanita, telah tewas, dan 759 lainnya terluka di Ukraina. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi dari yang terdata. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: