Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Lu Kok Bisa Dapet Minyak Goreng Banyak?' Jawaban PSI Menggelegar Eh Admin Gerindra Ikut Disenggol

        'Lu Kok Bisa Dapet Minyak Goreng Banyak?' Jawaban PSI Menggelegar Eh Admin Gerindra Ikut Disenggol Kredit Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSI, Satia Chandra, angkat bicara soal aksi DPD PSI Kabupaten Bekasi baru-baru ini menggelar pasar murah yang menjual minyak goreng seharga Rp 10.000 per liter di tengah kelangkaan.

        Satia mengatakan, bahwa minyak-minyak tersebut merupakan minyak goreng non-subsidi yang dibeli oleh PSI dengan harga yang normal. Kemudian minyak kembali dijual dengan harga di bawah dengan tujuan membantu.

        "Intinya pengurus DPD PSI Kab. Bekasi membeli Minyak non subsidi dengan harga normal dengan cara urunan Pengurus lalu dijual dengan harga 10.000. Semua itu untuk membantu masyarakat," kata Satia saat dikonfirmasi, Rabu (9/3/2022).

        Baca Juga: Masuk Dalam Daftar Penceramah Radikal yang Viral, Tanggapan UAS Menggelegar: Assalamualaikum...

        Satia juga menyoroti apa yang dilakukan Partai Gerindra melalui akun twitternya yang turut memberikan komentar soal aksi PSI tersebut.

        Admin Partai Gerindra melakukan sindiran menyebut bahwa pihaknya berniat menjual minyak goreng murah untuk followers. Namun sayangnya hal itu terkendala oleh ketersediaan minyak goreng yang sulit didapat.

        Satia mengatakan, sindiran yang dilontarkan Gerindra tersebut disebutnya karena malu telah kalah dari PSI yang notabene bukan partai di parlemen.

        "Gerindra mungkin malu, partai yang punya perwakilan di Parlemen kalah dengan PSI yang tidak ada perwakilan di Senayan dalam hal membantu rakyat," tuturnya.

        Lebih lanjut, Satia menilai, Gerindra merasa tersendir dengan aksi pasar murah minyak goreng yang dilakukan PSI tersebut.

        "Jadi tersindir dan menyindir balik PSI hehe," tuturnya.

        Diketahui, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bekasi baru-baru ini menggelar pasar murah yang menjual minyak goreng seharga Rp. 10.000 per liter.

        "Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!," tulis akun PSI di Twitter, dikutip pada Selasa (8/3/2012).

        Dalam video yang diunggah di akun Twitter @psi_id, tampak sejumlah kader berseragam PSI sedang melayani beberapa warga yang mengantre untuk membeli minyak goreng.

        Di lokasi pasar murah, tampak puluhan botol minyak goreng ditata berjajar di atas meja. Tak jauh dari situ tampak papan berukuran cukup besar yang menampilkan logo PSI.

        Di kolom komentar, para warganet lantas menuliskan beragam tanggapan. Salah satu komentar yang jadi sorotan ialah komentar yang ditulis oleh admin akun twitter Partai Gerindra.

        Baca Juga: Berhenti Dulu Teriak Kadrun, Menterinya Jokowi Lagi pada "Tugas" Nih ke Arab Saudi Ketemu Pangeran

        "Admin mau komen, tapi enggak enak di lapak orang lain," tulis sang admin.

        Lebih lanjut, admin Partai Gerindra juga menyebut bahwa pihaknya berniat menjual minyak goreng murah untuk followers. Namun sayangnya hal itu terkendala oleh ketersediaan minyak goreng yang sulit didapat.

        "Nah, kalau di lapak sendiri kan enak ngomongnya. Admin dan tim juga ada rencana bagi-bagi minyak goreng untuk followers, Kak. Tapi sulit, karena pembeliannya dibatasi hanya 2 liter per-orang. Sudah gitu, susah dicarinya. Sekalinya ada, kena mental, karena harus saingan dgn ibu-ibu," lanjutnya.

        Di sisi lain, ada juga warganet yang mempertanyakan dari mana PSI Kabupaten Bekasi mendapat persediaan minyak goreng untuk dijual dengan harga murah.

        "Lu dapat dari mana sebanyak itu tong?" tanya salah seorang warganet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: