Jokowi Bikin Kejutan ke Dunia, Siap-siap Indonesia Ketiban Untung Besarnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (8/3/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca Juga: Kena Sanksi Inggris, Miliarder Rusia Roman Abramovich Terancam Jual Rugi Chelsea
Diketahui, pembicaraan keduanya terkait dengan kondisi perekonomian Indonesia antara lain proses hilirisasi hingga rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Nusantara.
Hal itu dibocorkan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Beliau (Tony Blair) banyak memberikan komentar kepada Presiden. Setelah presentasi kami yang berikan di kantor pada siang hari bahwa apa yang dibuat Indonesia betul-betul 'on the right track', dengan hilirisasi, dengan digitalisasi dengan pembangunan ibu kota baru," ujar Luhut di Istana Kepresidenan Bogor, dikutip dari Antara, Rabu (9/3/2022).
Tony Blair saat ini diketahui adalah Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change yang juga aktif dalam B20 (Business 20) yang menjadi forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis Global.
Tahun ini Indonesia menduduki presidensi G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT G20 dengan tema "Recover Together, Recover Stronger".
"Pertemuan dengan Tony Blair bekas PM Inggris, beliau membantu pemerintah kita untuk mengkomunikasikan banyak hal karena beliau adalah utusan khusus pemerintah Inggris untuk Timur Tengah," ungkap Luhut.
Luhut meyakini Tony Blair punya pandangan yang sama dengan arah pembangunan Indonesia.
"Juga ibu kota baru yang 'linked' dengan tadi 'Integrity Industrial Park di 'North Kalimantan', jadi saya pikir kita semua di jalur yang benar kita doakan saja agar semua berjalan sesuai dengan apa yang kita 'plan'," terang dia.
Selain menemani pertemuan dengan Tony Blair, Luhut Binsar juga melaporkan hasil kunjungannya ke Pandjaitan ke Riyadh, Arab Saudi untuk bertemu dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Menurut Luhut, Pangeran Muhammad bin Salman tertarik untuk bekerja sama dalam beberapa proyek, antara lain pembangunan ibu kota negara (IKN), suplai minyak mentah untuk petrokimia, hingga mangrove dan terumbu karang.
"Juga tadi mereka masuk dalam 'sovereign wealth fund' kita. Jadi PIF (The Public Investment Fund) mereka akan masuk di berbagai macam proyek. Nah tadi Presiden sudah memutuskan, tadi membentuk seperti 'task force' untuk itu," papar Luhut.
Luhut juga menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman berencana untuk dua kali mengunjungi Indonesia pada 2022.
"MBS (Muhammed bin Salman) menyampaikan ke saya, beliau akan datang ke Indonesia 2 kali tahun ini. Pertama sebelum G20 dan itu kita berharap bisa tanda tangani semua 'item' proyek dengan pemerintah Indonesia dan kunjungan kedua beliau akan datang di G20," kata Luhut.
Presiden pun memutuskan untuk membentuk empat satuan tugas (satgas) untuk melakukan "follow up" proyek tersebut.
"Presiden sudah memutuskan akan membentuk semacam 'task force' untuk itu, nanti di dalamnya ada saya sendiri dengan Pak Erick lalu ada 4 grup. Nanti (satgas) akan menjadi 'counterpart' dengan Saudi dan akan menyangkut rumah Mekah- Indonesia yang akan dibangun BUMN dan akan dimulai Insya Allah kira-kira 2023," tambah Luhut.
Tim tersebut nantinya akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi.
Tim tersebut kemudian akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak Riyadh.
"Kami berharap mungkin satu-dua minggu setelah itu pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: