Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ustaz Ini Bilang Tolak Vaksin Covid-19 adalah Jihad: Mati di Jalan Allah Cita-cita Tertinggi Kami!

        Ustaz Ini Bilang Tolak Vaksin Covid-19 adalah Jihad: Mati di Jalan Allah Cita-cita Tertinggi Kami! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang penceramah bernama ustaz Moestaqim menegaskan Pemerintah tidak berhak memaksa masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

        Dia mengatakan warga yang punya penyakit bawaan bisa menolak imunisasi corona jika merasa keselamatannya terancam. Ustaz Moestaqim bahkan mengatakan menolak untuk divaksin adalah jihad.

        Pernyataan ini disampaikan Ustadz Moestaqim dalam sebuah ceramah yang kini viral di media sosial setelah video ceramah itu diunggah channel Youtube Redaksi Islam, dengan judul Merinding.! Tanpa Takut Ust Muda Ini Ingatkan Vaksin Bukan Syarat Administrasi Negara.

        Baca Juga: Jokowi Gelar Ritual Kendi di IKN, Slamet 212: Masih Aja Percaya Klenik Halusinasi Nenek Moyangnya!

        “Ada yang mengatakan kalau kita melawan vaksin nanti ditangkap, dipenjara, ditembak. Wahai para pemuda! Jihad di jalan Allah adalah jalan kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami!” ujar ustaz Moestaqim dikutip Populis.id Senin (14/2/2022). 

        Tidak hanya itu, penceramah ini juga tampak keberatan dengan kebijakan pemerintah menjadikan vaksinasi sebagai syarat berbagai administrasi. Dia menilai hal ini sudah termasuk dalam pemaksaan. Lantaran itu dikategorikan pemaksaan, Moestaqim bilang warga berhak untuk menolaknya secara terang-terangan.

        “Vaksin dijadikan alat ukur untuk orang mengurus administrasi di Kelurahan. Vaksin bukan alat administrasi bernegara! Vaksin itu boleh iya, boleh tidak. Tidak (tidak boleh) ada pemaksaan kepada warga negara Indonesia atas vaksin!” tegasnya.

        Dia menilai, jika pemerintah terus memaksa masyarakat untuk divaksin, maka peluang kematian bagi masyarakat lanjut usia dan kelompok masyarakat yang memiliki penyakit bawaan semakin besar.

        “Kalau orang punya penyakit bawaan, sudah tua, tapi karena dia tidak banyak ilmu, kemudian dipaksa untuk divaksin, kemudian banyak yang mati! Terus kita tentang vaksin? Enggak! Silakan vaksin tapi dengan cara-cara yang benar!” ujarnya.

        Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan vaksinasi Covid-19 secara cuma-cuma kepada seluruh masyarakat Indonesia sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kematian saat terpapar Covid-19. Vaksinasi kemudian dijadikan syarat dalam berbagai kegiatan misalnya sebagai syarat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan dan ruang-ruang publik lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: