Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sirkular, HSBC Berikan Fasilitas Green Loan Senilai Rp27 Miliar

        Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sirkular, HSBC Berikan Fasilitas Green Loan Senilai Rp27 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mengumumkan telah memberikan pinjaman ramah lingkungan sebesar Rp 27 miliar kepada PT Eco Paper Indonesia (ECO). Pemberian pinjaman ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

        ECO merupakan anak perusahaan PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi limbah kertas daur ulang, termasuk yang dikumpulkan dari TPA atau jalanan oleh para pekerja TPA.

        Baca Juga: HSBC Nilai Investasi di Sektor ESG dan Teknologi Bakal Datangkan Cuan Besar

        Adapun fasilitas pinjaman dari HSBC Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja ECO dan melipatgandakan kapasitas produksinya menjadi sekitar 22.500 ton kertas daur ulang per bulan. Produktivitas yang meningkat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pekerja TPA sebagai salah satu pemasok kertas bekas.

        "Fasilitas ini sejalan dengan model bisnis kami yang mengutamakan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang saat ini sedang dijalankan oleh PT Eco Paper Indonesia. Kami berharap dukungan HSBC Indonesia terhadap ECO dapat memperkuat fundamental dan perkembangan Perusahaan ke depan,” kata Herwanto Sutanto, President Director ALDO dan President Commisioner ECO, dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).

        Kertas daur ulang yang diproduksi oleh ECO memiliki peranan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sirkular di Indonesia. ECO sendiri telah berhasil memperoleh sertifikat Forest Stewardship Council (FSC) 1 dan Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) 2 dari PT SGS Indonesia (SGS), dan fasilitas pembiayaan dari HSBC Indonesia dikategorikan sebagai green loan.

        Oleh karena itu, ALDO melakukan strategi pengembangan bisnis untuk memasuki pasar kantong kertas dan kotak kertas ke sektor FMCG, makanan dan minuman (F&B), dan UMKM dengan komitmen tetap pada konsep ramah lingkungan memanfaatkan bahan mentah yang ramah lingkungan, pengolahan, dan energi.

        Baca Juga: HSBC Omni Collect dan Allianz Life: Perluas Pilihan Solusi Pembayaran Bagi Nasabah Menggunakan API

        Eri Budiono, Direktur Commercial Banking HSBC Indonesia, menambahkan, "HSBC Indonesia beraspirasi menciptakan ekonomi bebas karbon melalui praktik keuangan yang berkelanjutan. EPI menjadi inspirasi yang tepat bagi masyarakat dan perusahaan lain untuk mengintegrasikan aspek ESG dan mendukung target bisnis.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: