PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatat, sejak tahun 2005 sampai dengan Desember 2021 berhasil nenyalurkan dana pembiayaan perumahan hingga Rp77,96 triliun.
Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan bahwa catatan tersebut merupakan data betdasarkan laporan keuangan hingga akhir tahun 2021.
Baca Juga: SMF Siap Lunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap VIII Seri B Senilai Rp1,98 Triliun
"Berdasarkan laporan keuangan audited, tercatat hingga akhir tahun 2021, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp77,96 triliun," ujar Ananta dalam konfrensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).
Ananta mengatakan, total aset perseroan hingga Desember 2021 telah mencapai Rp33,7 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun, serta penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 trililun.
"Adapun laba bersih di tahun 2021 mencapai Rp460 miliar," ujarnya.
Ananta melanjutkan, untuk penerbitan obligasi korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2021, perseroan telah menerbitkan obligasi sebesar Rp6,1 triliun melalui penerbitan. Untuk Obligasi PUB V Tahap V sebesar Rp1,9 triliun, Obligasi PUB VI Tahap I sebesar Rp1,2 triliun, Obligasi PUB VI Tahap II sebesar Rp2,8 triliun, Sukuk Mudharabah PUB I Tahap III sebesar Rp100 miliar, dan Sukuk Mudharabah PUB II Tahap I sebesar Rp100 miliar.
"Sampai dengan akhir tahun 2021, posisi (outstanding) obligasi SMF mencapai Rp16,20 triliun," jelasnya.
Selain itu, sejak 2009 sampai dengan Desember 2021 perseroan aktif menerbitkan surat utang hingga 50 kali penerbitan dengan jumlah Rp47,42 triliun. Penerbitan itu terdiri dari 37 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp42,66 triliun; 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,64 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.
Sementara itu, terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai dengan 31 Desember 2021, SMF telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun.
"Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi Covid, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum