Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Edy Rahmayadi Sampaikan 10 Usulan Proyek Priorit ke Menteri PPN, Ini Daftarnya

        Edy Rahmayadi Sampaikan 10 Usulan Proyek Priorit ke Menteri PPN, Ini Daftarnya Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan 10 usulan proyek prioritas ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.

        Proyek strategis yang diusulkan antara lain terkait, pencegahan banjir, penanganan sampah, hingga penyediaan air bersih untuk masyarakat Sumut.

        Usulan proyek tersebut disampaikannya saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur wilayah Sumatera yang dipimpin Suharso Monoarfa di Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (23/3). 

        Proyek yang diusulkan, pertama yaitu normalisasi dan penanganan Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai  Deli, Sungai Babura, Sungai Sikambing, Sungai Selayang, Sungai Sei Putih dan Sungai Sulang Saling. Hal tersebut dalam rangka pengendalian banjir di Kota Medan dan sekitarnya. Estimasi kebutuhan biaya normalisasi mencapai Rp2,5 triliun.

         Proyek usulan kedua, ialah penanganan sampah di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang). Pembangunan TPA sampah regional Mebidang di Kecamatan STM Hilir Deliserdang. Untuk membangun TPA tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp300 miliar.

         “Tentang sampah ini, ini merupakan prioritas kami ajukan ke Pak Menteri, penduduk kami sekitar 15 juta, sampah ini jadi persoalan bagi kami, segala macam cara kami lakukan,” Ucapnya.

         Sementara usulan proyek ketiga adalah penyediaan akses air minum perpipaan di kawasan Mebidang. “Kami ingin mengejar ini, sehingga rakyat kami benar-benar ikut merdeka dapat air bersih,” kata Edy.

        Keempat, Edy mengusulkan pembangunan waduk untuk Kepulanuan Nias, tepatnya di Kabupaten Nias (Sungai Idano Mola, di Kecamatan Bawolato). Menurutnya Kepualauan Nias memiliki potensi agraris yang besar, namun punya keterbatasan air.

         “Nias ini seharusnya bisa mandiri dengan potensi agrarisnya, tapi begitu sulitnya mendapat air, sehingga Kepulauan ini memerlukan waduk,” kata Edy.

        Kelima, pelebaran jalan menuju Merek - BTS Kabanjahe (Tiga Panah) sepanjang 3 km untuk mendukung destinasi pariwisata Danau Toba. Keenam, pembangunan Jalan Lahewa - Afulu - BTS Nias Barat. Ketujuh, penataan kawasan permukiman kumuh Sei Bilah Langkat.

         Kedelapan, pelatihan kapasitas kopetensi guru SMK assesor teknis dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pendidikan. Kesembilan, revitalisasi SMK serta peningkatan sarana dan prasarana SMK. Kesepuluh, peningkatan kapasitas surveilans gizi dan petugas kesehatan Puskesmas dalam rangka percepatan penurunan kematian ibu dan stunting.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: