Sekjen PBB: Tak Ada Pemenang dalam Perang Absurd di Ukraina karena Hal Ini
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (22/3/2022) mengungkapkan "perang absurd" di Ukraina tidak memiliki pemenang dan sekarang sudah waktunya untuk mengakhiri konflik.
Berbicara pada jumpa pers, Sekjen PBB mengatakan 10 juta warga Ukraina telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dan sedang bergerak karena invasi yang diluncurkan oleh Rusia satu bulan lalu.
Baca Juga: Rusia Bilang Militer Amerika dan Ukraina Hendak Gunakan Burung sebagai Senjata Penularan
"Perang ini tidak dapat dimenangkan. Cepat atau lambat, semua pihak harus bergerak dari medan perang ke meja perdamaian. Ini tidak dapat dihindari," kata Guterres kepada wartawan.
"Melanjutkan perang di Ukraina secara moral tidak dapat diterima, tidak dapat dipertahankan secara politik dan secara militer tidak masuk akal. Apa yang saya katakan dari podium ini hampir satu bulan yang lalu harus menjadi lebih jelas bagi semua orang hari ini," kata Sekjen PBB itu.
Dia mencatat bahwa Ukraina tidak dapat ditaklukkan kota demi kota, jalan demi jalan, rumah demi rumah, "satu-satunya hasil dari semua ini adalah lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran, dan lebih banyak kengerian sejauh mata memandang."
“Dengan ukuran apa pun – bahkan dengan perhitungan yang paling cerdas sekalipun – inilah saatnya untuk menghentikan pertempuran dan memberikan kesempatan bagi perdamaian. Sudah waktunya untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal yang mengerikan ini,” tambah dia.
Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Moskow dan mendorong penarikan perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 925 warga sipil telah tewas selama perang di Ukraina dan hampir 1.500 lainnya terluka, menurut penghitungan PBB. Namun, PBB memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya "jauh lebih tinggi."
Lebih dari 3,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina di tengah serangan Rusia, menurut badan pengungsi PBB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: