Jokowi Bolehin Mudik Asalkan Booster, Respons Imam Shamsi Ali Menggelegar Singgung Balapan Mandalika
Pemerintah mengizinkan umat muslim untuk melakukan salat tarawih berjemaah di mesjid. Pemerintah juga memperolehkan mudik Lebaran.
Namun dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat
“Tahun ini, umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, Rabu (23/03/2022), di Istana Merdeka, Jakarta.
Baca Juga: Sudahi Polemik Penundaan Pemilu, Semua Harus Dengar Suara Ma'ruf Amin, Opung Luhut Mohon Simak!
Imam Besar Islamic Center New York, Imam Shamsi Ali menyebut aturan ini tidak fair atau tidak adil.
Ia membandingkan aturan mudik dengan perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu yang dihadiri ribuan orang tanpa ada syarat harus vaksinasi booster.
“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan Booster?” kata Imam Shamsi Ali lewat akun Twitter pribadinya, dikutip pada Kamis (24/3/2022).
Jika penonton MotoGP saja tidak diharuskan vaksin booster lantas mengapa mudik bagi rakyat harus dipersyaratkan vaksin lengkap dan booster.
“Kalau tidak, lalu Kenapa yang mudik ada syaratnya?” sambungnya.
Presiden of Nusantara Foundation tersebut mengkritisi pada penerapan aturan pada kedua situasi tersebut.
Baca Juga: "Permintaan Jokowi ke NU Tak Wajar", Shamsi Ali: Tirulah Pak Harto...
“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan “sense of justice”. Tdk fair itu meresahkan,” pungkasnya. (dra/fajar)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto