Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Turki Desak Barat Sediakan Jet F-35 dan Patriot Tanpa Prasyarat

        Turki Desak Barat Sediakan Jet F-35 dan Patriot Tanpa Prasyarat Kredit Foto: Reuters/Soe Zeya Tun
        Warta Ekonomi, Ankara -

        Kepala Direktorat Komunikasi Turki Fahrettin Altun pada Rabu (23/3/2022) mendesak Barat dan Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan jet tempur F-35 dan baterai Patriot ke Ankara "tanpa prasyarat".

        Dalam sebuah opini di Wall Street Journal, Altun mengutip sebuah artikel yang diterbitkan minggu lalu yang menyarankan penggunaan sistem rudal S-400 milik Turki di Ukraina melawan Rusia, yang dikatakan akan mengarah pada perbaikan hubungan antara Washington dan Ankara.

        Baca Juga: Turki Bergerak, Kirim Drone Tempur demi Perkuat Pertahanan Ukraina

        "Meski hari ini cukup tidak realistis, ide ini menghadirkan kesempatan untuk membahas masalah yang Turki alami akhir-akhir ini dengan Barat," kata Altun.

        Pejabat tinggi itu mengkritik AS tentang keputusan Ankara untuk membeli rudal buatan Rusia, dengan mengatakan mereka mengabaikan bahwa Ankara adalah yang pertama mendekati AS untuk pembelian sistem Patriot.

        "Mengingat Turki berada di salah satu wilayah paling berbahaya dan tidak stabil di dunia, dan ancaman yang dihadapi Turki tidak hilang secara ajaib dengan penolakan Washington, Ankara harus mencari alternatif," kata Altun, mengingat mantan Presiden AS Donald Trump mengakui masalah tersebut selama kepresidenannya.

        "Turki tidak punya pilihan untuk membeli Patriot," tutur dia.

        “Turki masih ingat bagaimana sekutu kami menarik baterai Patriot dari Turki selama beberapa periode paling tegang dalam hubungan Turki-Rusia. Berdasarkan pengalaman, rakyat Turki tidak lagi menganggap serius janji informal Barat untuk memasok Patriot,” kata Altun.

        “Penghapusan Turki yang melanggar hukum dari program F-35 karena pertimbangan politik (yang AS belum secara resmi dan sah memberi tahu Turki) membuat sulit untuk menganggap serius dari 'pemulihan kembali' Turki," ujar dia.

        Pada 2019, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35 karena Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

        Turki menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan karenanya tidak menimbulkan ancaman bagi aliansi atau persenjataannya.

        Ankara juga telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi untuk mengklarifikasi masalah ini.

        Altun juga mengatakan adalah tanggung jawab Barat dan AS untuk menormalkan hubungan dengan Turki.

        "Krisis Ukraina telah menunjukkan bahwa penilaian geopolitik dari mereka yang meremehkan kepentingan strategis Turki, mengklaim bahwa NATO 'mati otak' dan berpikir bahwa perbatasan nasional tidak lagi menjadi bahan diskusi adalah salah arah," tutur dia.

        Turki mengharapkan Barat memperlakukannya sebagaimana mestinya, kata Altun, menambahkan, "Ini akan membutuhkan langkah-langkah membangun kepercayaan, bukan yang disebut proposal informal, untuk memperbaiki hubungan."

        Soal drone bersenjata Bayraktar, yang merupakan bagian dari inventaris Ukraina yang membantu Ukraina melawan Rusia, Altun mengatakan Turki merancang dan memproduksinya meski ada upaya Barat untuk menghalangi proses penjualan itu.

        “Misalnya, Kanada memblokir penjualan senjata ke Turki. Politisasi kerja sama pertahanan yang tidak masuk akal di antara sekutu NATO mengurangi ketergantungan Turki pada pemerintah asing dan mendorong perusahaan Turki untuk berinovasi,” kata Altun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: