Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Influencer Marketing, Profesi yang Menjanjikan dan Diminati Generasi Milenial

        Influencer Marketing, Profesi yang Menjanjikan dan Diminati Generasi Milenial Kredit Foto: Panpel Webinar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Influencer menjadi pilihan strategis pemasaran online yang dapat diandalkan banyak pihak saat ini. Tanpa  disadari semua produk yang kita gunakan ada juga pengaruh dari Influencer Marketing yang mampu menggiring komunikasi publik sehingga menciptkan rasa penasaran dan akhirnya mencoba ataupun membelinya. Karenanya, dunia bisnis  saat ini sangat tergantung pada Influencer Marketing.

        Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi) Bidang Komunitas dan Kemitraan Mira Sahid menjelaskan, influncer merupakan seorang yang memiliki kemampuan memengaruhi orang lain khususnya di ruang digital. Oleh karena itu, banyak penggunaan jasa influencer marketing.

        Baca Juga: Buktikan Komitmen Peningkatan Literasi, Kemenko PMK Akan Gunakan Momentum G20

        "Sederhanya (influencer) adalah mereka yang memiliki pengaruh dalam membuat keputusan bagi followers-nya," kata Mira dalam acara Obral-Obrol Literasi Digital Bertajuk Mengembangkan Bisnis Menggunakan Influencer Marketing, Jakarta, Kamis (24/3/2022) malam kemarin.

        Ada banyak media pemasaran digital yang bisa digunakan diantaranya, YouTube, Instagram, Twitter maupun platform lainnya. Itu menjadi bentuk kolaborasi yang dapat digagas.

        "Banyak sekali platform yang bisa menjadi wadah untuk Influencer ini, dalam mempromosikan produk seseorang dari kliennya. Bentuk kolaborasinya beraneka ragam," ucap Mira.

        Sementara afiliasi tidak termasuk dengan kategori influencer, lantaran bentuknya konsinyasi atau penjualan langsung. Sebut saja antara reseller dengan dropshipper, mereka melakukan transaksi jual beli dan membagikan keuntungan.

        "Influencer itu dibayar atas jasanya, bagaimana mereka membangun awareness dengan kontennya di media sosial," ujar pendiri Kumpulan Emak Blogger itu.

        Kepala Divisi Strategi Komunikasi Siberkreasi Oktora Irahadi berpandangan, penggunaan jasa Influencer digital tak lekang dimakan waktu. Kehadirannya mampu menyita perhatian masyarakat, seiring masifnya penggunaan media sosial. 

        "Influencer digital tidak bakal habis. Dunia digital cara berkomunikasi kita dengan konten mau ngevlog, bikin gambar atau video. Tapi, caranya komunikasi di dunia digital, apalagi saat ini masa pandemi semuanya online," ucap Oktora.

        Platform media sosial terus berganti dari tahun ke tahun. Apa pun jenis medianya dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan sesuatu. Asalkan mereka mau mencobanya. Paling penting menjaga etika bersosial media.

        "Ini adalah skill masa depan. Karena di masa depan digital semakin utama. Oleh sebabnya, influencer marketing digital tidak akan berakhir," jelas Chief Executive Officer (CEO) Infina itu.

        Senada dengan Oktora, konten kreator dan influencer Ina Marika mengingatkan tentang pentingnya menjaga etika. Lantaran berpengaruh langsung terhadap brand yang dipromosikannya. Itu pun menjadi penentu sebuah kerja sama.

        "Etikanya itu harus diperhatikan. Setiap brand punya reputasi yang dibangun masing-masing. Yang penting, attitude, etika dan kredibel," ujar Ina.

        Untuk bisa mendapatkan Informasi mengenai Kegiatan Obral Obrol liTerasi Digital dan kegiatan lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial @siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: