Menteri Malah Tepuk Tangan Saat Jokowi Marah, Memangnya Presiden Sedang Melawak?
Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah heran dengan para Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo. Fahri mengatakan, setiap kali Presiden marah di dalam pidatonya, para Menteri justru bertepuk tangan.
“Setiap presiden marah, kok saya melihat para menterinya tepuk tangan. Emangnya presiden lagi Stand Up Comedy apa?” tujar Fahri Hamzah dikutip Twitter-nya, Sabtu 26 Maret 2022.
Baca Juga: Eng Ing Eng... Novel Bamukmin Umumkan Pemimpin Baru FPI, Yaitu...
Fahri mengingatkan para menteri agar tidak membuat wibawa presiden jatuh.
“Jangan sampai karena kegagalan eksekusi Para pejabat membuat wibawa kemarahan presiden melemah. #StopImport” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi marah besar karena sejumlah lembaga dan kementerian masih menggunakan produk impor. Jokowi bilang, nanti dia akan umumkan nama Kementerian dan Lembaga tersebut.
“Yang tepuk tangan nanti kalau barang-barangnya tidak masuk e-katalog, target tidak tercapai saya umumin, nanti. Setuju tidak? Umumkan saja deh, kita ini harus terbuka apa adanya,” kata Presiden Joko Widodo di Bali, Jumat 25 Maret 2022.
Presiden Jokowi heran berbagai produk yang bisa dihasilkan di dalam negeri tapi tidak dibeli oleh kementerian, pemda dan BUMN, malah lebih memilih produk-produk impor.
Produk-produk impor tersebut antara lain “Closed Circuit Television” (CCTV), alat kesehatan, seragam, sepatu hingga onderdil untuk traktor pertanian.
“Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju? Buat CCTV saja beli impor.”
Baca Juga: Diteriaki "Tiga Periode!", Eh Jokowi Langsung Bersikap Seperti Ini
“Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar! Kita ini produksi di mana-mana bisa jangan diterus-teruskan.”
“Alat kesehatan, Pak Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya, Bekasi, Tangerang ada tapi beli impor,” tegas Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar