Belasan Komandan Senior Militer Rusia Tewas Bikin Putin Marah Besar, Ukraina Patut Siaga
Presiden Vladimir Putin marah besar setelah mengetahui 17 komandan senior angkatan bersenjata Rusia kehilangan nyawa sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Dilansir The Sun, Kamis (31/3/2022), Putin mulai curiga adanya kebocoran informasi lantaran intelijen Amerika Serikat dan Inggris seolah mengetahui semua rencana tentara Rusia.
Baca Juga: Fakta-fakta Tuduhan Kejahatan Perang terhadap Rusia, Bisakah Vladimir Putin Dihukum?
Kebocoran ini juga penyebab jenderal-jenderal teratas dan pasukannya yang paling elite bisa dilumpuhkan dengan begitu efektif.
Putin bahkan disebut-sebut mulai renggang dengan sekutu dekatnya Sergei Shoigu, menteri pertahanan Rusia, yang secara keseluruhan bertanggung jawab atas operasi militer berdarah tersebut.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa Putin telah mengabaikan Kepala FSB (dinas keamanan Rusia) Alexander Bortnikov, serta membentak Kepala Staf Umum Valery Gerasimov dalam sebuah rapat.
Target lain dari kemarahan Vladimir Putin adalah Igor Kostyukov, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, yang mungkin akan segera disingkirkan sebagai bagian dari pembersihan yang lebih luas.
Sementara itu, pakar keamanan Rusia Andrei Soldatov mengatakan kontra intelijen militer sedang menyelidiki salah satu departemen FSB terkait dugaan kebocoran informasi.
"Itu bisa berarti akhirnya, orang-orang di Moskow mulai bertanya pada diri sendiri mengapa intelijen AS begitu akurat," ujar dia kepada The New Yorker.
Dia juga percaya Putin menyalahkan bawahannya atas minimnya dukungan rakyat di Ukraina kepada pasukan Rusia.
"Jadi sepertinya sekarang Putin marah, tidak hanya dengan intelijen yang buruk dan kinerja yang buruk di Ukraina, tetapi juga tentang sumber intelijen AS tentang invasi, dan mengapa Amerika tahu banyak hal tentang apa yang akan datang," jelasnya.
Soldatov turut menyebut para jenderal di sekeliling Putin kini takut untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Anda memiliki begitu banyak orang sekarang di penjara, bahkan orang-orang dari FSB. Jadi jika Anda berpikir, dari sudut pandang seorang jenderal militer, apakah benar-benar aman untuk mengatakan sesuatu kepada Putin yang tidak dia sukai? Saya pikir itu tantangan besar bagi mereka," tandas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: