Ada Penghalang di Kasus Pembunuhan Pengawal Habib Rizieq, Hanya Bisa Terungkap saat Ganti Rezim
Meski Habib Rizieq Shihab saat ini sedang dipenjara terkait masalah lainnya, namun persoalan tewasnya laskar pengawal dirinya masih terus bergulir sampai saat ini.
Kedua tersangka yakni Fikri Ramadhan dan Ipda M Yusmin kini telah divonis bebas. Jelas pihak laskar pengawal Habib Rizieq yang tewas atau paling tidak yang mendukung geram dengan putusan ini.
Sebut saja yang terbaru perdebatan antara Novel Bamukmin eks petinggi FPI dan kuasa hukum Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M. Yusmin Ohorella, Henry Yosodiningrat saat tampil di kanal Youtube @Karni Ilyas Club.
Terkait hal ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut memberikan komentar lewat akun Youtube miliknya.
Baca Juga: Novel Bamukmin dan Orang PDIP Debatin Senjata Laskar, Refly Harun "Gemas": Itu Soal Sekunder!
Perdebatan tersebut berputar pada soal senjata yang katanya dimiliki dan dibawa oleh pengawal Habib Rizieq yang kini telah tewas.
Menurut Refly persoalan senjata tersebut bukanlah poin utama dari kasus ini.
“Padahal menurut saya soal kepemilikan senjata tersebut itu soal yang sekunder, soal yang premiernya adalah ini ada 6 anak manusia yang terbunuh kok tak ada yang bertanggung jawab,” tegas Refly dalam akun Youtube miliknya, dikutip Jumat (1/4/22).
Refly pun blak-blakan bahwa kasus KM 50 (Pembunuhan Pengawal Habib Rizieq) banyak terhalangi oleh beberapa hal.
Menurut Refly masih banyak pertanyaan yang muncul dari kasus ini.
“Seperti saya kaytakan kasus KM 50 ini banyak sekali dihalangi oleh tembok tebal, kabut tebal, apa lagi yang tebal, semua tebal, dinding tebal,” lanjut Refly.
Refly juga mengungkapkan untuk menyingkap “kabut tebal” tersebut, mungkin hanya bisa dilakukan saat ada pergantian kekuasaan atau rezim.
lanjut Refly ini berdasarkan pada pemaparan dari beberapa pihak khususnya Tim TP3 (Pengawal Peristiwa Pembunuhan).
Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Buat Keputusan Soal Anak Keturunan PKI, Respons Fadli Zon Menggelegar
“Barangkali bisa disingkap bisa ditembus kalau seandainya ada pergantian kekuasaan atau pergantian rezim. Paling tidak itu berdasarkan apa yang bisa kita dengar, kita simak, kita analisis dari beberapa orang terutama tim TP3,” tegas Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto