Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkomitmen Jalankan Program TJSL, Pupuk Kaltim Bawa Pulang Penghargaan Top CSR Awards 2022

        Berkomitmen Jalankan Program TJSL, Pupuk Kaltim Bawa Pulang Penghargaan Top CSR Awards 2022 Kredit Foto: Pupuk Kaltim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggunakan standar ISO 26000:2010 sebagai salah satu strategi implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PKT yang dikembangkan melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV), atau penciptaan manfaat bersama dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 

        "Strategi ini ditujukan untuk mendorong kemitraan strategis, sekaligus kemandirian ekonomi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development) yang dirancang secara terstruktur guna menjaga keberlanjutan usaha masyarakat dalam jangka waktu panjang,” kata Direktur Keuangan dan Umum PKT, Qomaruzzaman, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

        Lebih lanjut Qomaruzzaman menuturkan jika optimalisasi CSR perusahaan juga diarahkan sesuai instruksi Kementerian BUMN terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang difokuskan pada tiga program utama yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di berbagai bidang.

        Baca Juga: Perkuat Komitmen GCG, PKT Berhasil Meraih Predikat Sangat Baik

        Program tersebut mencakup beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi dari keluarga kurang mampu di Bontang melalui PKT Peduli Pendidikan (PKTPP), pembinaan UMK dengan pendirian marketplace digital, hingga konsep rumah produksi bersama (factory sharing) untuk pertumbuhan bisnis mitra binaan secara berkelanjutan. 

        “Termasuk program PKT Proaktif yang diinisiasi untuk menyikapi berbagai kondisi sosial di masyarakat, yang terus dimaksimalkan melalui kesinambungan kontribusi sesuai sasaran TJSL di seluruh sektor,” tandas Qomaruzzaman. 

        Terkait kemandirian masyarakat, tambah Qomaruzzaman, tahun ini tiga binaan PKT juga telah memasuki program exit strategy setelah dinilai mampu mandiri di berbagai sektor yang dikembangkan selama masa pembinaan 4-5 tahun terakhir. Hal itu tak hanya dilihat dari indikator kesejahteraan yang tercapai, tapi juga pengembangan tiap sektor usaha pada berbagai lini sebagai tolok ukur keberlanjutan dan daya saing usaha.

        Baca Juga: Pupuk Kaltim Targetkan 25 Ribu Petani Jadi Anggota Program Makmur Pada 2022

        Program tersebut diantaranya budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal dengan masa pembinaan pada 2017-2021, dan kini mampu berkembang di sepuluh sektor usaha. Program ini pun berhasil mendapatkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

        Selanjutnya Inbis Permata Bunda dengan masa pembinaan mulai 2016-2021, telah menjadi wadah persiapan kemandirian penyandang difabel melalui Sustainable Entrepreneurship Program for Disability (SEP) yang berfokus pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja dan pendampingan wirausaha. 

        Dalam konteks exit strategy, Inbis Permata Bunda berfokus pada replikasi secara masif melalui program 'Suarakan Karya' dan 'I-Youth (Inclusive Youth Hub)' yang telah dijalankan dalam dua session. Program ini melibatkan lebih dari 3.600 pemuda di seluruh Indonesia sebagai agen sosial penghubung komunitas difabel, yang kini bersiap untuk melaksanakan replikasi program Inbis di berbagai daerah.

        Terakhir, LPK Suvi Training yang disiapkan sebagai lembaga pelatihan bagi masyarakat untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui pembinaan PKT pada 2018-2021, LPK ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan di Bontang dengan kurikulum berstandar industri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan di masa pandemi Covid-19, LPK Suvi Training tetap produktif dengan jumlah peserta didik antara 300-400 orang dalam satu tahun.

        "Exit program dilaksanakan setelah usaha tersebut mampu mandiri untuk berkembang secara berkelanjutan, sehingga sasaran Comdev PKT bisa dikembangkan pada sektor usaha lain agar turut mencapai keberhasilan serupa," lanjut Qomaruzzaman.

        Baca Juga: Dorong Penerapan Pola Hidup Sehat, Pupuk Kaltim Launching VIRAL 2022

        Melihat keberhasilan tiga sektor usaha binaan ini, Qomaruzzaman menegaskan arah pembinaan PKT kedepan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata. Hal ini juga langkah PKT mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus peran serta PKT sebagai agen pembangunan. 

        "Konsep ini akan terus dikembangkan PKT, agar kemandirian masyarakat semakin terwujud dan memiliki nilai keberlanjutan di tiap sektor usaha. Program inovatif dalam mendukung strategi bisnis perusahaan akan terus disasar, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat secara luas," pungkas Qomaruzzaman.

        Raih Penghargaan 

        Berkat program-program CSR yang dilaksanakan, PKT pun berhasil meraih dua kategori penghargaan TOP CSR Awards 2022 dari majalah TOP Business, yakni predikat 5 Star TOP CSR dan TOP Leader on CSR Commitment 2022 bagi Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi. 

        Penghargaan tersebut didasari sejumlah kriteria seperti keselarasan inisiatif CSR terhadap strategi bisnis perusahaan, tingkat adopsi kebijakan dan program CSR terhadap ketentuan ISO 26000:2010 Social Responsibility, sistem tata kelola CSR, tingkat adopsi CSR terhadap konsep CSV, serta implementasi CSR unggulan yang dapat menjadi contoh untuk direkomendasikan kepada perusahaan lain. 

        Baca Juga: PKT Raih Penghargaan PRIA 2022 Kategori Anak Usaha BUMN

        Begitu pula Direktur Utama PKT yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola dan keberhasilan implementasi CSR perusahaan melalui berbagai kebijakan dan strategi peningkatan program dari tahun ke tahun.

        "Dari seluruh kriteria itu, PKT dinilai mampu menjalankan CSR secara optimal dalam mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat sesuai ISO 26000 dengan berbagai program inovasi," terang Qomaruzzaman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: