Percepat Pembangunan Kawasan Industri Batang, Menteri PUPR Berdayakan Tenaga Kerja Lokal dan UMKM
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangun sejumlah infrastruktur dasar di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, menyatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkaan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri. Baca Juga: Dukung Pengembangan Wisata Halal Bangkalan, Menparekraf: Bangkitkan Ekonomi di Madura
“Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Sabtu (2/4/2022).
Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta tengah menyelesaikan pembangunan jalan akses menuju KIT Batang paket 1.3 sepanjang 14,79 Km. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan berupa, galian dan timbunan, pemadatan timbunan, pengecoran rigid Fs'45, install begisting saluran jalan, erection girder, dan overpass Sidorejo. Jalan akses juga telah dilengkapi jembatan Sidorejo sepanjang 82 meter. Ditargetkan akses tersebut akan rampung pada Juni 2022.
Dukungan bidang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyiapkan pembangunan penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang Pakat 2 yang berbentuk embung/reservoir dan dapat menampung air sebesar 1 juta liter kubik untuk dilanjutkan ke Instalasi Pengeolahan Air (IPA/SPAM) yang dikerjakan oleh BPPW Jawa Tengah.
Sementara di bidang permukiman, Kemenenterian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah melakukan tiga pekerjaan di KIT Batang. Ketiga pekerjaan tersebut yakni, pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik dan jaringan perpipaan SPAM, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 450 hektar dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Kemudian, di bidang perumahan saat ini tengah dibangun rumah susun bagi pekerja dengan tipe barak setinggi lima lantai. Total rusun yang akan dibangun berjumlah 10 tower yang terbagi menjadi 3 paket. Paket I terdiri dari 4 tower, Paket II dan III masing-masing tiga tower. Saat ini progres fisik telah mencapai 86% dan ditargetkan selesai pada Mei 2022. Kehadiran Rusun yang lokasinya dekat dengan tempat kerja diharapkan dapat memberi nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja.
Ketua tim Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI Sudjadi mengapresiasi proyek pembangunan yang ada di KIT Batang yang progres dan pengerjaanya sudah sangat bagus.
"Harapan kami harus bisa meningkatkan kesejahteraan dan memberikan ruang - ruang untuk masyarakat sekitarnya," ujarnya.
"Alangkah baiknya bila UMKM juga bisa mendapat tempat. Dengan demikian produk UMKM bisa memasarkan produk di kancah internasional,” kata Sudjadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: