Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nahloh, PAN Endus Ada Hal Ini Dibalik Perintah Jokowi Larang Bawahannya Gulirkan Isu 3 Periode

        Nahloh, PAN Endus Ada Hal Ini Dibalik Perintah Jokowi Larang Bawahannya Gulirkan Isu 3 Periode Kredit Foto: Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya menilai pintu peluang untuk merealisasikan penundaan Pemilu sudah tertutup. Tutupnya peluang itu seiring Presiden Jokowi yang tegas meminta menteri-menteri tidak berkoar-koar tentang wacana terkait.

        Sebelum ada pernyataan Jokowi, menurut Bima wacana penundaan Pemilu itu memang terbuka. Namun kini sudah tertutup.

        Baca Juga: Jokowi Larang Kabinet Bicarakan Soal 3 Periode, Eh Fadli Zon Merespons Begini

        "Jadi ketika beberapa menyampaikan itu mungkin wacana terbuka tapi kalau hari ini presiden menyampaikan itu, pintunya tertutup," kata Bima di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022).

        Bima menduga ada faktor politik yang pastinya dipahami Jokowi. Selain itu, ia meyakini telah adanya komunikasi politik di balik penegasan Jokowi yang minta menteri tidak lagi bersuara soal penundaan pemilu.

        "Kalau presiden berbicara seperti itu, artinya ada perkembangan lebih lanjut, terkait dengan komunikasi politik tingkat tinggi. Saya yakin pernyataan presiden ada latar belakangnya, pasti ada komunikasi politik lebih lanjut terkait dengan kemungkinan-kemungkinan itu," tutur Bima.

        "Artinya ya pintu itu memang sudah tertutup, ya realitas politiknya tak memungkinkan," sambung Bima.

        Diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak lagi berbicara terkait isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

        Alih-alih berbicara soal penundaan pemilu atau presiden tiga periode, Jokowi ingin para menteri menjelaskan soal situasi ekonomi global yang menyebabkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok.

        Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, pada Selasa (5/4/2022).

        Baca Juga: Moeldoko Buka-Bukaan Soal Bergulirnya Isu Jokowi Tiga Periode, Ternyata...

        "Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak," kata Jokowi.

        Jokowi meminta para menteri untuk lebih fokus bekerja dalam penanganan atas kondisi kesulitan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat. Menurutnya, kenaikan-kenaikan harga kebutuhan pokok itu tidak terlepas dari gejolak ekonomi global

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: