Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Optimis PLN Dapat Jalankan Transisi Energi dengan Optimal

        Erick Thohir Optimis PLN Dapat Jalankan Transisi Energi dengan Optimal Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis PT PLN (Persero) dapat melakukan transisi energi bersih di Tanah Air demi mencapai carbon neutral pada 2060.

        Menurutnya, kesuksesan PLN dalam menjawab tantangan pengurangan emisi dan transisi energi berada di pundak sumber daya manusianya. Terutama, pegawai milenial yang punya tugas penting dalam memberikan inovasi untuk transisi energi.

        Baca Juga: Erick Thohir: PLN Merupakan Jantungnya Indonesia

        "Saat ini PLN menjadi pemain utama dalam transisi energi, ini tidak bisa dihindari lagi. Namun, saya optimistis dengan SDM PLN yang mumpuni, segala tantangan dalam menjalankan transisi energi ini dapat dilaksanakan dengan baik," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (8/4/2022).

        Erick mengatakan, proses transisi ke energi yang memiliki karbon lebih rendah tentu sangat menantang. Beradaptasi dengan era rendah karbon tentu saja memiliki dampak yang sangat luas. Adaptasi tersebut tidak hanya menyangkut strategi investasi dan permodalan, tetapi juga terkait erat dengan budaya dan kebiasaan yang ada.

        Lanjutnya, salah satu dukungan pemerintah adalah dengan membentuk holding-subholding di tubuh PLN. Erick memastikan pembentukan holding di PLN bukan berarti meliberalisasi PLN, tetapi untuk membuat PLN lebih lincah lagi ke depan.

        "Tidak mungkin saya membentuk holding untuk memperlemah PLN. Pembentukan holding-subholding bukan untuk meliberalisasi, justru ini sebagai langkah untuk memperkuat PLN," ungkapnya.

        Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam mencapai target carbon neutral, PLN harus terus meningkatkan kapasitas SDM. Maka dari itu, ia menyebut Perseroan telah melakukan berbagai pengayaan dalam meningkatkan kapasitas SDM untuk menjalankan transisi energi. Salah satunya dengan mengirimkan insan terbaiknya yang mayoritas adalah milenial untuk mengemban ilmu di Eropa guna mengadaptasi sistem perdagangan karbon Eropa.

        "PLN menjadi pemain utama dalam perdagangan karbon di Tanah Air. Untuk itu, kami belajar sampai ke Eropa," ujar Darmawan.

        Di sisi lain, dalam transisi energi PLN juga sudah menetapkan peta jalan melalui upaya peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) menjadi 29 gigawatt (GW) pada 2030 yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang disebut-sebut paling hijau.

        Secara paralel, untuk bisa menekan emisi, PLN juga sudah merencanakan untuk memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan menerapkan teknologi co-firing pada PLTU eksisting untuk menekan angka emisi gas buang.

        "Untuk melepas ketergantungan terhadap impor minyak, PLN juga mengonversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi pembangkit berbasis EBT maupun gas," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: