Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengelola Starbucks Hingga Adidas Ini Berhasil Balikan Rugi Ratusan Miliar Jadi Untung

        Pengelola Starbucks Hingga Adidas Ini Berhasil Balikan Rugi Ratusan Miliar Jadi Untung Kredit Foto: Unsplaslh/ CHUTTERSNAP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) pengelola gerai Starbucks, Burger King, hingga Adidas ini berhasil lepas dari jerat rugi. Jika pada tahun 2020 perseroan menderita kerugian Rp585,3 miliar, pada tahun 2021 perseroan membalikan keadaan dengan mengantongi laba bersih atau untung Rp490, 2 miliar. Angka tersebut berarti, perseroan mengalami peningkatan sebesar 183,7%. 

        Peningkatan tersebut tak lepas dari perolehan pendapatan bersih perseroan yang tumbuh 24,1% menjadi Rp18,4 triliun dari Rp14,8 triliun, kemudian GPM meningkat ke 41,8% dari 41,6% pada tahun sebelumnya. Alhasil, membuat laba usaha melonjak menjadi Rp1,2 triliun dari rugi usaha Rp56,9 miliar. EBITDA pun tumbuh 53,2% dari Rp2,3 triliun menjadi Rp3,5 triliun. 

        Capaian perseroan didukung oleh peningkatan jumlah pengunjung secara nasional, terutama pada Q4 sebelum munculnya varian Omicron. Penjualan meningkat di semua kanal termasuk gerai offline dan online, menggambarkan pulihnya permintaan konsumen di seluruh segmen ritel MAPI yang beragam yaitu Department stores, Specialty stores (Sports, Kids, Fashion, Health & Beauty, Digital gadgets) dan F&B.

        VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP, Ratih D. Gianda, mengungkapkan bahwa strategi penjualan multi-channel yang dilakukan perusahaan melalui semua jalur distribusi, baik mal, kanal digital, maupun mitra marketplace, mampu menjangkau beragam segmen konsumen MAP di semua kanal pilihan mereka untuk berbelanja. 

        Baca Juga: Kuartal I 2022, Krakatau Steel Bukukan Keuntungan Hingga Rp258 Miliar

        “Kemampuan MAP dalam menjangkau para konsumen melalui kanal yang beragam, dengan portofolio kategori, brand, dan jaringan ritel yang begitu luas, tidak tertandingi. Hasil kuartal IV merupakan bukti kekuatan jangka panjang dari brand MAP,” ujar Ratih, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (11/4/2022). 

        Perseroan melaporkan pendapatan bersih melonjak 115,3% menjadi Rp6,3 triliun pada kuartal IV dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. GPM meningkat 390 basis poin dari 38,2% di jkuartal III menjadi 42,1% pada kuartal IV. 

        Baca Juga: Keuntungan Lompat Hingga 131%, Prodia Alokasikan Dividen Rp372 Miliar Buat Pemegang Saham

        Sementara itu, MAP mencatat laba usaha sebesar Rp845,6 miliar dari rugi usaha Rp295,6 miliar di kuartal III. EBITDA dibukukan sebesar Rp1,4 triliun dari Rp243,9 miliar; dengan laba bersih senilai Rp605 miliar dibandingkan rugi bersih Rp402,9 miliar di kuartal III. 

        Di mana hingga kuartal IV, pada saat penjualan yang positif di semua segmen, MAP mendapat permintaan yang lebih tinggi terutama untuk produk sports dan leisure, serta perangkat digital. 

        Perusahaan juga memaksimalkan tingginya sentimen konsumen dengan meluncurkan brand baru seperti Subway, FitFlop, dan Etude di berbagai mal terkemuka di Jakarta. 

        Pada kuartal IV, perusahaan meluncurkan kanal digital baru untuk Lacoste, Converse, Bershka, dan Mango, sehingga pada akhir Desember 2021, total situs online milik MAP menjadi 21. 

        Penjualan digital di tahun 2021 tumbuh 48% dari tahun sebelumnya, terutama untuk produk-produk sports, fashion, dan gadget. 

        Investasi pada para pelanggan MAP CLUB terus menghasilkan peningkatan produktivitas yang tercermin dari kenaikan penjualan dan laba bersih secara menyeluruh. 

        Baca Juga: Kerugian Agung Podomoro Land Membengkak 375% Jadi Rp650,36 Miliar pada 2021

        Selain itu, MAP terus memaksimalkan analisa data anggota MAP CLUB untuk menyempurnakan strategi pembelian dan merchandising. 

        Dengan penjualan kuartal III yang menurun akibat penutupan mal, perusahaan berhasil menyesuaikan perencanaan inventory untuk mengoptimalkan penjualan pada kuartal IV, sehingga meningkatkan margin, serta mengurangi inventory days secara keseluruhan menjadi 116 hari di tiga bulan terakhir tahun 2022, lebih rendah dibanding 186 hari pada kuartal III. 

        “Dengan tetap fokus pada para pelanggan melalui analisa data MAP CLUB, kami dapat menyempurnakan strategi pembelian dan penjualan, sehingga menghasilkan pendapatan dan laba di Q4 yang jauh lebih baik. Selain itu, dengan metrik anggota MAP CLUB yang semakin luas, kami tetap yakin akan adanya potensi peningkatan di semua segmen bisnis perusahaan,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: