Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenparekraf Launching ICEFF Permudah Akses Permodalan Syariah

        Kemenparekraf Launching ICEFF Permudah Akses Permodalan Syariah Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan Launching Islamic Creative Economy Founder Fund (ICEFF) 2022 pada hari ini di Hotel Lemeridien, Jakarta yang juga disiarkan secara Live melalui kanal Youtube Kemenparekraf. Acara tersebut  dilaksanakan secara daring dan luring. Serta dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno secara virtual.

        Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, Islamic Creative Economy Founder Fund ini  merupakan kegiatan untuk mempertemukan Lembaga atau institusi permodalan syariah dengan pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapat akses pembiayaan. Serta memberikan edukasi terkait macam-macam permodalan syariah terkait tata cara mengevaluasi perusahaan.

        Baca Juga: Hadiri F1 GP Australia 2022, Menparekraf Pelajari Tata Kelola Fans Zone untuk Displai Produk Ekraf

        "Ini juga berkaitan dengan tahapan penyusunan proyeksi bisnis, serta menyusun pitchdeck bisnis mereka,yang nantinya akan di mentoring oleh para ahli di bidang pembiayaan syariah," kaya Menparekfraf Sandiaga dalam sambutan dan arahannya secara virtual, Senin (11/4/2022).

        Menurut Sandiaga, ekonomi syariah memiliki basis keadilan yang menjadikan perekonomian negara menjadi lebih makmur. Untuk itu, ekonomi syariah harus dapat memberikan solusi, sehingga terjadi pasokan yang ada memiliki ketangguhan serta dapat menciptakan lapangan kerja.

        "Maka adil itu suatu yang harus dikedepankan. Untuk itu ekonomi syariah harus dapat memberi solusi sehingga pasok memiliki ketangguhan dan kesulitan di masyarakat bisa disolusikan," ujarnya.

        Sementara Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Hotma Parlindungan Manurung, dalam keterangannya mengatakan, kebutuhan permodalan untuk meningkatkan usaha semakin besar.

        Di sisi lain Indonesia memiliki potensi yang kuat untuk mengembangkan industri halal, berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2022 Indonesia secara global menduduki peringkat keempat dunia dari 15 negara yang masuk dalam Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score Rank.

        Menurutnya, sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia dan membantu tantangan permodalan. Dalam hal ini, Kemenparekraf berkomitmen mendukung akselerasi industri halal melalui program Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2022.

        Baca Juga: Tingkatkan Semangat Gotong Royong, Kemenparekraf Selenggarakan Gerakan BISA

        "Yaitu sebuah program untuk mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya industri halal di subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fashion untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan  dan pemodal untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik," Kata Henky.¹

        Dengan ditandai launching ICEFF ini maka dimulai open call untuk para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang ingin mendaftarkan usahanya, sebagai tahapan awal dari kegiatan program ICEFF.

        Maka, lajut Henky Tahapan program selanjutnya akan dilaksanakan Fitlering & Kurasi bagi para peserta yang sudah mendaftar, dan diakhiri dengan dilaksanakanya Boothcamp & Pitching bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpilih.

        Sebagai informasi, kegiatan Launching Islamic Creative Economy Founder Fund ini di isi dengan talk show tentang Pembiayaan Syariah Untuk Industri Halal Parekraf, dengan narasumber Hanifah Makarim selaku Direktur Akses pembiayaan, Ronald Yusuf (Ketua Asosiasi Fintech Syariah), dan Fahmi Hendrawan (Owner Fatih Indonesia), dengan moderator Bapak Jaya Setiabudi  sebagai Founder Yukbisnis.com

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: