Insiden pengeroyokan aktivis Ade Armando di depan Gedung DPR RI mencoreng wajah demokrasi. Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyebut kejadian itu sebagai tindakan para pengecut.
"Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap saudara Ade Armando," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: Ade Armando Bonyok Sampai Celananya Lepas, Orang PDIP: Banyak Orang Tak Jelas Ikut Aksi 11 April
Moeldoko mengatakan, pemerintah terbuka menerima kritik dan masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, tidak terkecuali melalui unjuk rasa. Sayangnya, unjuk rasa yang sebelumnya berjalan tertib malah tercoreng dengan tindakan anarkis sejumlah pengunjuk rasa.
Salah seorang publik figur yang ikut berunjuk rasa, Ade Armando, dikeroyok pengunjuk rasa lainnya. Terhadap kejadian itu, Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas.
"Cari (pelakunya), temukan, dan tindak tegas!" kata Panglima TNI (2013 -2015) ini.
Moeldoko mengingatkan, menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara dalam demokrasi. Dalam penyampaian aspirasi yang bersifat anarkis tidak akan menghasilkan apa-apa, dan itu sama saja dengan memaksakan kehendak.
"Orang Indonesia pasti sudah bisa membedakan antara demokrasi dan anarkistis," kata Moeldoko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: