Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Profil Ade Armando: Nyaman Disebut Buzzer Jokowi hingga Terseret Kasus Hina Allah SWT

        Profil Ade Armando: Nyaman Disebut Buzzer Jokowi hingga Terseret Kasus Hina Allah SWT Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus pengeroyokan dan pemukulan yang dialami dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Ade Armando masih terus bergulir. Keputusan Ade Armando memantau jalannya aksi demo 11 April di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, kemarin membuat dirinya dipukuli dan dilucuti pakaiannya oleh massa tidak dikenal.

        Dalam beberapa rekaman foto yang beredar di media sosial, wajah Ade Armando babak belur di bagian pipi dan bibir setelah dikeroyok massa. Di foto lainnya, Ade Armando terlihat tidak mengenakan celana saat beberapa polisi memapah dirinya setelah dikeroyok.

        Baca Juga: Terduga Pemukul Pertama yang Membuat Ade Armando Bonyok Ditangkap di Daerah Ini

        Kepolisian tidak tinggal diam menyikapi kasus pengeroyokan kepada Ade Armando. Polisi memastikan segera menangkap pelaku kekerasan kepada pegiat media sosial itu.

        Berikut profil Ade Armando

        1. Memulai Karier dari Wartawan Hingga Dosen

        Dilansir dari laman staff.ui.ac.id, Ade Armando tercatat sebagai dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Pria kelahiran 24 September 1961 ini diketahui berkuliah di kampus beralmamater kuning itu sebelum menjadi staf pengajar.

        Ade Armando menyelesaikan pendidikan dari sarjana hingga doktor pada 1988. Setelah dari kampus, Ade sempat menjadi wartawan di beberapa media. Ade Armando diketahui pernah menjadi wartawan di salah satu surat kabar Islam.

        Dirinya juga tercatat pernah menjadi Direktur Komunikasi dari Saiful Mujani Research and Consulting hingga anggota Komisi pada periode 2004 hingga 2007.

        2. Nyaman Disebut Buzzer

        Ade Armando mengaku tidak keberatan disebut sebagai pendengung atau buzzer Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terekam saat Ade memenuhi tantangan debat Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar (BPP) menyikapi sindiran BEM UI kepada Jokowi yang disebut King of Lip Service.

        Ade Armando dalam sebuah kesempatan pernah menyatakan sebagai pendukung Jokowi setelah BEM UI melayangkan sindiran berupa King of Lip Service. Ketika itu, Ade mengkritik balik BEM UI tidak punya narasi ketika menyindir Jokowi dengan King of Lip Service.

        3. Pernah Kesandung Kasus Hukum

        Pria dua anak itu diketahui pernah tersandung kasus hukum. Pada 2017 pernah dijadikan tersangka dalam kasus penodaan agama. Kasus itu bermuara dari twit yang dituliskan Ade Armando di Twitter. Saat itu, Ade Armando menuliskan twit yang isinya kurang lebih seperti ini 'Tuhan Bukan Orang Arab.'

        Akibat twit itu, Ade dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 2015. Pelapor mempermasalahkan twit Ade yang dianggap menghina Allah SWT. Namun, penyelesaian kasus tersebut belum jelas. Walakin, beberapa pihak mempertanyakan lambatnya proses hukum ke tingkat pengadilan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: