Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kekayaan Makin Menggunung, Keluarga Bakrie Raup Untung Hampir Rp1 T dari Perusahaan Tambang Emasnya

        Kekayaan Makin Menggunung, Keluarga Bakrie Raup Untung Hampir Rp1 T dari Perusahaan Tambang Emasnya Kredit Foto: Reuters/Ilya Naymushin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan tambang emas milik keluarga Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berhasil membukukan pendapatan US$$10,5 juta atau Rp150,64 miliar di tahun 2021 naik dari US$ 8,3 juta di tahun 2020. 

        Peningkatan tersebut seiring dengan kenaikan volume produksi emas BRMS juga naik dari 73 kg di tahun 2020 menjadi 139 kg di tahun 2021. 

        Alhasil, untung atau laba Bersih BRMS juga mengalami kenaikan dari US$ 4 juta di tahun 2020 menjadi US$ 69 juta atau Rp989,94 miliar di tahun 2021. 

        Direktur Utama & CEO di BRMS, Agus Projosasmito, mengatakan bahwa peningkatan tersebut disebabkan karena adanya Pendapatan Lain-Lain pada tahun 2021 senilai $ 118 juta. 

        Baca Juga: Investasi Baterai Listrik Kian Diminati, Grup Bakrie Gandeng British Volt

        “Pendapatan lain-lain tersebut tidak secara rutin dibukukan oleh Perusahaan. Sekitar US$ 90 juta dari Pendapatan Lain-Lain tersebut berasal dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk hak atas saham sebesar 80% pada PT Suma Heksa Sinergi (operator proyek tambang emas “Kerta” di Lebak, Banten),” kata Agus, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (14/4/2022). 

        Baca Juga: Gurita Bisnis Keluarga Bakrie Dapat Lampu Hijau dari Pemerintah Buat Keruk Batu Bara Sampai 10 Tahun

        Lebih lanjut Ia menuturkan bila penyelesaian tagihan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain – Lain di laporan laba rugi Perusahaan dikarenakan tagihan tersebut sebelumnya telah di impaired (mengalami penurunan nilai) di tahun 2018. Sedangkan sisa $ 28 juta dari Pendapatan Lain-Lain tersebut merupakan penghapusan utang dan penilaian persediaan yang telah dibukukan pada semester pertama tahun 2021. 

        ”Pertama, Pendapatan Lain-Lain dalam bentuk penyelesaian tagihan, penilaian persediaan, dan penghapusan utang tersebut tidak dibukukan secara rutin oleh Perusahaan. Kedepannya, kami berharap untuk dapat lebih mengandalkan kenaikan Pendapatan dari produksi emas kami untuk dapat meningkatkan Laba Bersih Perusahaan. Dan kedua, kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta masih menunggu penyelesaian dokumen-dokumen terkait dan persetujuan dari Pemerintah. Kami percaya bahwa proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di masa mendatang,” jelasnya.

        Direktur & Chief Investor Relations Officer dari BRMS, Herwin Hidayat, mengatakan bila perusahaan akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan BRMS.  

        Saat ini, konstruksi pabrik emas BRMS yang kedua di Palu (4.000 ton bijih per hari) masih sesuai jadwal untuk diselesaikan ditahun ini.

        Baca Juga: Generasi Ketiga Bakrie Group Pertegas Komitmen Perusahaan Berdayakan Anak Muda

        Sementara, pabrik yang ketiga di Palu (4.000 ton bijih per hari) dan pabrik yang keempat di Gorontalo (2.000 ton bijih per hari) diharapkan dapat mulai beroperasi di kuartal pertama tahun 2024. 

        “Pabrik-pabrik emas baru tersebut akan meningkatkan produksi emas Perusahaan dalam waktu dekat ini,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: