Masya Allah, Big Data yang Digembar-gemborkan Opung Luhut Disamain dengan Obrolan Warung Kopi
Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution turut berkomentar terkait sikap Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan yang enggan membuka big data yang ia klaim.
Menurut Syahrial, big data itu merupakan produk ilmiah yang harus ditunjukan kepada publik. Selain itu, dia mengatakan jika tidak ada keberanian menunjukkan kepada publik, maka klaim itu tidak ada bedanya dengan obrolan warung kopi.
"Big data itu produk ilmiah. Jika tidak berani membukanya kepada publik, apa bedanya dengan obrolan di warung kopi?”, tulis Syahrial Nasutiaon, disitat dari terkini.id, Kamis 14 April 2022.
Syahrial juga berpendapat bahwa pejabat publik itu setiap akan mengeluarkan kalimat harus terukur sehingga apa yang disampaikan tidak dikatakan hoax oleh publik.
"Pejabat publik, ucapannya terukur. Kalo nggak terukur berarti hoax”, tulisnya lagi.
Belakangan ini, Menko Marves menjadi sorotan publik dalam beberapa kasus, saah satunya tuntutan publik kepada Luhut untuk membuka klaim big data 110 juta pengguna media sosial yang menginginkan pemilu ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebelumnya, Luhut menyambangi kampus Universitas Indonesia dan bertemu dengan BEM UI. Sontak, pertemuan BEM UI dan Luhut pun kembali menjadi sorotan usai mengatakan kepada mahasiswa yang menuntut big data dibuka, bahwa mahasiswa tidak memiliki hak untuk memintanya membuka big data itu.
“Apa kewajiban saya mempertanggungjawabkan saya punya big data sama kalian?” kata Luhut saat menemui BEM UI beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: