Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemendag Berkomitmen untuk Terus Menjaga Stok dan Harga Bapok Menjelang Lebaran

        Kemendag Berkomitmen untuk Terus Menjaga Stok dan Harga Bapok Menjelang Lebaran Kredit Foto: Kemendag
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang lebaran atau hari raya Idul Fitri Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen akan terus memantau secara langsung harga dan stok bahan kebutuhan pokok (bapok) di pasar rakyat dan di seluruh daerah di Indonesia. 

        Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengharapkan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti telur dan daging ayam tetap stabil.

        Baca Juga: Atasi Masalah Minyak Goreng, Pengamat Desak Jokowi Pecat Mendag Lutfi

        Mendag menyatakan suplai daging ayam dan telur masih surplus sehingga besar kemungkinan harganya akan terus menurun. Data tersebut Mendag Peroleh saat terjun secara langsung meninjau harga dan stok bapok di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur.

        "Telur tadi harganya sudah Rp24 ribu dari Rp25 ribu di minggu lalu," ungkap Mendag Lutfi, pada Kamis (14/4/2022).

        Harga daging ayam bervariasi tergantung bentuknya, mulai dari Rp32 ribu, Rp35 ribu, hingga Rp36 ribu. Menurutnya harga daging ayam seharusnya stabil di kisaran harga menengah, tidak di kisaran harga bawah. 

        “Itu yang kami harapkan supaya peternak-peternak bisa ikut berlebaran tahun ini,” kata Mendag Lutfi.

        Baca Juga: Lebaran Depan Mata, IKAPPI Peringatkan Pemerintah Soal Lonjakan Harga Pangan

        Begitu pula dengan harga cabai dan bawang yang disebut lumayan menurun.

        Untuk komoditas lain seperti beras harganya masih cenderung stabil, dan harga gula meningkat sedikit tetapi ketersediaan barang cukup.

        Lebih lanjut, terkait harga minyak goreng curah, Lutfi mengungkapkan, semestinya dijual sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp15.500. Namun, Mendag menerangkan bahwa komoditas itu dijual seharga Rp16 ribu.

        Baca Juga: Ingin Ikut Demo Tolak Jokowi Tiga Periode Dicap Gimmick, Gibran: Halah, Dijawab Apa Selalu Salah

        Jika dibandingkan minggu lalu, harga minyak goreng curah menurun tiga persen dari Rp16.700 menjadi mendekati Rp16 ribu.

        "Ini mestinya situasinya akan membaik dan mudah-mudahan bisa mencapai harga yang ditentukan oleh pemerintah sebelum lebaran," ujarnya.

        Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa harga daging sapi berada di kisaran harga Rp130 ribu - Rp140 ribu per kilogram.

        Hal ini disebabkan peningkatan harga daging sapi bakalan yang diimpor dari luar negeri, yakni dari 3,6 dolar AS menjadi 4,2 dolar AS per hari ini.

        Oleh karena itu, pihaknya memastikan masyarakat memperoleh alternatif untuk membeli daging beku (frozen meat) yang harganya cenderung lebih murah. Mulai dari daging beku kambing, sapi, dan kerbau.

        Baca Juga: Menteri ESDM Singgung Soal Naiknya Harga BBM, PKS: Jangan Ikutan Teror Masyarakat!

        "Kami akan pastikan sampai dengan lebaran semuanya akan baik dan terjangkau," ujar Arief.

        Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama sejumlah anggota Komisi VI DPR RI juga turut meninjau harga dan ketersediaan pangan jelang Lebaran 2022 di Pasar Suryakencana Bogor dengan turun langsung berbincang dengan para pedagang.

        Wamendag meninjau dengan turut serta menyapa dan bertanya mengenai ketersediaan atau stok dan harga pangan seperti minyak goreng, daging sapi dan ayam, cabai, bawang dan terigu kepada pedagang.

        Baca Juga: Warga Mohon Dicatat, Pembelian Minyak Goreng Curah Via Aplikasi Maksimal 3 Liter!

        Wamendag mendapati harga sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng curah masih memiliki selisih di atas HET Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram.

        Sementara untuk minyak goreng kemasan, menurutnya, dibandingkan hasil pantauan harga di daerah lain seperti Provinsi Makassar dan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara wilayah timur Indonesia, di Kota Bogor relatif lebih terjangkau.

        Bergeser ke pedagang daging hingga cabai, daging sapi, daging ayam, terigu, bawang merah dan putih, telur dan gula ketersediaan terpantau cukup baik.

        Mengenai harga pangan di pasar Suryakencana Bogor, kenaikan relatif variatif seperti harga daging sapi dijual seharga Rp140.000 per kilogram. Harga ini naik sekitar Rp10.000 hingga Rp25.000 dari harga biasa yang berkisar Rp115.000 dan Rp125.000.

        Namun, untuk harga terigu mengalami kenaikan Rp2.000 dari Rp8.000 menjadi Rp10.000 per kilogram. Kemudian harga cabai merah besar turun Rp5.000 dari harga Rp45.000 ke Rp40.000 dan harga cabai rawit hijau dari Rp35.000 ke Rp32.000.

        Baca Juga: Ada yang Ketar-ketir? Anies Baswedan Dibawa-bawa ke Soal Ade Armando, Pengamat: Maksa Banget!

        "Fluktuatif memang ada yang naik dan ada yang turun, tetapi ada yang memang masih dalam taraf yang wajar," ungkap Wamendag Jerry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: