Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alasan Grace PSI Tuding Relawan Anies Ikut Gebukin Ade Armando Terkuak, Nama Ahok Diseret-seret

        Alasan Grace PSI Tuding Relawan Anies Ikut Gebukin Ade Armando Terkuak, Nama Ahok Diseret-seret Kredit Foto: Instagram/Grace Natalie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Ujang Komaruddin menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mau mencitrakan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pendukungnya sebagai kelompok yang intoleran dan pro kekerasan.

        Itu disampaikan ujang menanggapi omongan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie yang menyebut relawan Anies Baswedan yang berasal dari  bekas loyalis organisasi terlarang macam FPI dan HTI terlibat bahkan merencanakan pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando.

        Ujang menilai pernyataan dari Grace itu mengindikasikan jika partai besutan Giring Ganesha itu punya dendam politik kepada Anies Baswedan, karena mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 silam. Ketika itu PSI menjadi salah satu parpol yang menjagokan Ahok.

        Baca Juga: Soal Tudingan Grace Natalie ke Relawan Anies, Roy Suryo: Sudah Hilang Akal Sehatnya, Ambyar!

        "Mungkin saja arahnya kesana, mencitrakan seolah Anies Baswedan dan pendukungnya pro kekerasan. Karena bisa jadi PSI punya dendam politik pada Anies ketika pilkada DKI, Ahok sebagai teman karier PSI kalah oleh Anies," katanya kepada Populis.id pada Sabtu (16/04/2022).

        Pernyataan PSI yang memojokan Anies Baswedan bukan baru kali ini saja, sebelum-sebelumnya parpol ini juga sering menyerang Anies Bahan ketum PSI Giring Ganesha pernah mengatakan Anies Gubernur terbodoh yang tak pantas maju Pilpres 2024.

        "Saya melihat PSI ini bagian dari manas-manasin situasi saja,” tegas Ujang. 

        Ia menegaskan bahwa elit politik tidak boleh asal menuduh karena, harus menjunjung nilai kebenaran, keadilan. Kalau itu yang dikembangkan, yaitu menggiring bahwa Anies dan kelompoknya pro kekerasan, ini tuduhan berbahaya.

        "Kalau semua dihubung-hubungkan susah juga. Dalam kasus Fadli Zon yang dituduh teroris, kemudian ada ustad yang terduga teroris kemudian pernah bertemu presiden. Tidak bisa semua hal dihubungkan," tuturnya.

        Menurutnya, dengan tingkah politisi yang demikian, bangsa ini setiap hari hanya meributkan hal-hal yang tidak substantif. Kita ingin, kata dia, menjaga bangsa dengan kondusifitas.

        "Pertarungan ide dan gagasan itu tidak masalah asal yang intelektual. Sehingga apa yang diperbuat tidak mendiskreditkan orang, tidak menggiring opini sesat. Akan berbahaya kalau politisi sibuk membuat statement yang tak bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.

        Soal siapa pelaku, provokator, siapa yang terkait kasus Ade Armando menurut Ujang bukan domain politisi. Ini jelas-jelas yurisdiksi kepolisian, jadi orang politik lebih baik berlepas diri.

        Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mencurigai pelaku pengeroyok pegiat media sosial Ade Armando adalah relawan dan pendukung Gubernur DKI  Jakarta Anies Baswedan. Mereka kata Grace berasal dari kelompok dan organisasi terlarang di Indonesia seperti Front Pembela Islam dan  Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: