Pemicu Konflik Luhut Vs PDIP Diungkap, Ternyata Kader Bu Mega di Kabinet Jokowi Jadi Dalangnya
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai partai besutan Megawati Soekarnoputri PDI Perjuangan sudah biasa berkonflik dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) baik secara tertutup maupun terbuka.
"Saya kira konflik LBP dengan PDIP itu telah berlangsung cukup lama, sekalipun tensinya naik dan turun, tertutup dan terbuka," kata Ray kepada Populis.id, Senin (18/4/2022).
Adapun yang menjadi penyebab karena tingginya kepercayaan Presiden Joko Widodo kepada Luhut dengan diberinya beberapa jabatan dan tanggung jawab.
Baca Juga: Gregetan Sampai Sebut Beban Nasional, Amien Rais: Luhut, Please Resign!
"Nampaknya ada ganjalan yang cukup meresahkan di lingkungan PDIP terkait dengan kewenangan yang begitu besar pada LBP," ujarnya.
Ray beranggapan, hal itu membuat posisi menteri-menteri PDIP di kabinet Jokowi semakin merana dan terkesan dianggap hanya sebagai penggembira. Hal ini yang membuat hati PDIP sedikit terganjal dan mudah terpantik amarahnya.
"Sekalipun jabatan formal LBP adalah Menko Marves, tetapi berbagai jabatan lain justru banyak diemban oleh LBP. Hal ini membuat posisi LBP nampak begitu kuat, dan kader PDIP yang banyak di kabinet malah seperti hanya jadi penggembira," pungkasnya.
Saat ini, konflik tersebut kembali terjadi setelah Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut Luhut sebagai brutus istana karena hendak menjerumuskan presiden dengan mewacanakan perpanjangan masa jabatan.
Masinton juga mendesak Luhut mundur dari kabinet karena dianggap telah membuat kekacauan dengan menggalang dukungan dari ketua umum partai politik juga dari kepala desa.
“Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut,” papar Masinton, Senin (11/4) lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti