Valuasi Anjlok Rp573 T hingga Kehilangan Pelanggan, Eh Netflix Langsung Kena Julid Elon Musk
Orang terkaya dunia, Elon Musk mengatakan Netflix kehilangan pelanggan karena programnya telah terinfeksi oleh "virus akal sehat" yang membuat layanan streamingnya tidak seru untuk ditonton.
Bos miliarder Tesla ini ikutan bereaksi terhadap penurunan harga saham Netflix dalam perdagangan pra-pasar pada hari Rabu. Perusahaan yang berbasis di California itu mengungkapkan telah kehilangan 200.000 pelanggan antara Januari dan Maret tahun ini.
Perusahaan memperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan tambahan pada akhir kuartal kedua.
Baca Juga: Saham Netflix Terus Anjlok, Apes Dah! Miliarder Investor Ini Jadi Rugi Bandar!
Melansir New York Post di Jakarta, Kamis (21/4/22) Musk tidak merinci konten mana di Netflix yang ia maksud meskipun perusahaan tersebut telah dikritik karena program-programnya yang dianggap provokatif oleh beberapa orang.
Awal tahun ini Netflix merilis "He's Expecting" sebuah drama komedi berbahasa Jepang tentang seorang pria yang hamil.
Netflix juga merilis “Dear White People” serial orisinal tentang pengalaman siswa kulit hitam di rekan Ivy League. Serial ini menyebabkan kegemparan karena apa yang dikatakan beberapa orang adalah penggambaran rasis orang kulit putih.
Film dokumenter lain yang baru-baru ini dirilis, “Viking: Valhalla” juga dikritik karena menggambarkan wanita secara tidak akurat sebagai prajurit Viking.
Tahun lalu, Netflix dikritik oleh aktivis LGBTQ dan pendukung mereka karena tidak menyensor standup spesial Dave Chappelle yang mencakup lelucon dan komentar tentang orang transgender.
Penurunan 26% saham Netflix setelah bel pada hari Selasa menghapus sekitar USD40 miliar (Rp573 triliun) dari nilai pasar sahamnya. Sejak memperingatkan pada Januari tentang pertumbuhan pelanggan yang lemah, perusahaan telah kehilangan hampir setengah dari nilainya.
Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun Netflix melaporkan penurunan jumlah pelanggan berbayar.
Perusahaan mengatakan bahwa inflasi, perang di Ukraina, dan persaingan sengit di antara layanan streaming menyebabkan erosi basis pelanggannya.
Pertumbuhan pelanggan yang lambat mendorong Netflix untuk pertama kalinya mengatakan kemungkinan akan menawarkan versi layanan dengan harga lebih rendah dengan iklan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami