Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Palestina Endus Rencana Jahat Israel yang Mau Bagi-bagi Kompleks Masjid Al-Aqsa

        Palestina Endus Rencana Jahat Israel yang Mau Bagi-bagi Kompleks Masjid Al-Aqsa Kredit Foto: Unsplash/Raimond Klavins
        Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

        Otoritas Palestina (PA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan terhadap upaya Israel untuk membagi waktu dan ruang di kompleks Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi.

        "Ini menyerupai pengaturan tidak sah Tel Aviv untuk Masjid Ibrahimi di kota Palestina yang diduduki Hebron, di mana Israel membagi masjid antara sebagian besar Muslim yang tinggal di sana, dan beberapa pemukim ekstremis Yahudi yang mengklaim bahwa mereka memiliki hak agama untuk berdoa di masjid tersebut di tempat yang sama," kata seorang kolumnis, Najla M. Shahwan dilansir dari laman Daily Sabah.

        Baca Juga: Puan Ingatkan Indonesia Punya Utang Besar ke Palestina Mesti Dilunasi

        Shahwan mengatakan, peringatan itu datang sebagai tanggapan atas serangan dan pelanggaran pasukan Israel di Masjid Suci Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

        Di mana bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina meletus pada hari Jumat kedua di bulan suci Ramadhan, melukai lebih dari 150 warga Palestina.

        Sebanyak tiga paramedis, tiga jurnalis dan 400 orang lainnya ditangkap dalam serangan fajar di masjid untuk mengusir 2.000 jamaah Muslim yang damai. Sedangkan petugas polisi Israel menggunakan bom gas dan peluru karet saat mereka mendorong dan memukuli orang tua dan muda.

        Sumber-sumber Palestina mengatakan polisi Israel menutup semua pintu masjid, mencegah kru Bulan Sabit Merah masuk dan menghalangi kedatangan ambulans untuk mengangkut yang terluka dari dalam kompleks masjid ke rumah sakit.

        Selain itu juga diduga bahwa polisi menargetkan penjaga Al-Aqsa, pers, staf medis dan petugas medis Bulan Sabit Merah dengan peluru karet dan sengaja memukul mereka dengan tongkat. Lalu mereka menyita kunci ambulans dan mengepung klinik Al-Aqsa, di mana pertolongan pertama diberikan kepada puluhan orang yang terluka.

        Pagi-pagi keesokan harinya pada 17 April, lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi (Pesach) selama sepekan.

        Ratusan pasukan khusus memasuki halaman masjid dan mulai menyerang warga Palestina dengan pentungan dalam upaya untuk memaksa mereka keluar. Ada juga laporan tentang granat kejut yang dikerahkan.

        Di aula masjid, pasukan Israel menembakkan gas air mata ke jamaah dan mengurung mereka di dalam ruangan selama berjam-jam. Puluhan orang terjebak di dalam dan mereka yang menderita luka ringan tidak dapat dievakuasi. Palestine Red Crescent Society (PRCS) mengatakan petugas medisnya juga dilarang memasuki masjid untuk memberikan pertolongan pertama.

        Orang-orang yang terperangkap di dalam aula memohon bantuan menggunakan pengeras suara, mendesak warga Palestina untuk datang dan melindungi masjid. Pasukan Israel dilaporkan mencoba mengakses ruang audio setelah itu untuk mematikan sistem suara, yang kemudian diperbaiki oleh sukarelawan masjid.

        Shahwan mengungkapkan, insiden ini berlanjut ke hari-hari berikutnya ketika tentara Israel menangkap dan melukai ratusan jemaah termasuk pria lanjut usia, wanita dan anak-anak. Puluhan pasukan Israel terus menerus menyerbu Masjid Al-Aqsha menyerang dan memblokade jamaah Muslim di dalam aula sambil membuka jalan bagi pemukim Israel untuk memasuki tempat suci.

        "Ribuan pasukan bersenjata lengkap dan tentara polisi selalu waspada untuk memberikan perlindungan maksimal kepada beberapa ekstremis Yahudi yang memiliki klaim palsu atas Temple Mount, rumah bagi Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, sementara orang Palestina diperlakukan dengan kejam. Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari," kata Shahwan.

        Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, hanya pada 2021, sekitar 34.562 pemukim Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa. Selain itu, tahun lalu, pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di bulan Ramadhan yang mengakibatkan perang 11 hari dengan Jalur Gaza yang terkepung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: