Berang Lihat Gerombolan Orang Mengaji di Trotoar, Cokro TV Tuding Ormas ini jadi Biang Keladinya...
Konten kreator dari CokroTV Guntur Romli menyoroti viralnya aksi mengaji di trotoar jalanan, beberapa waktu lalu di Malioboro, terkini ada juga dilakukan di Pekanbaru, Riau.
Menanggapi hal itu, Guntur berang, aksi itu malah tak mendatangkan simpatik, malah cibiran.
"Trotoar dijajah oleh segerombolan oleh orang-orang yang mengatasnamakan agama, kebersihan dan kesucian tempat tak dipandang," kata Guntur.
Ia pun menjlentrehkan beberapa bahaya mengaji di trotoar.
1. Mengambil hak pejalan kaki, trotoar itu bukan pejalan kaki, bukannya malah dikooptasi dengan segerombolan orang dengan duduk-duduk. Ini namanya mengambil hak orang, dan dalam Islam, mengambil hak orang itu dilarang.
2. Kebersihan dan kepantasan jadi dipersoalkan, karena saat membuka Alquran kesucian untuk menjaga kitab suci itu bisa dipertanggungjawabkan tidak, bagaimana kalau ada percikan najis-najis dari roda kendaraan yang lewat, ini justru malah merendahkan kitab suci Alquran
3. Ibadah itu mengabdi kepada Allah SWT, jadikan ibadah itu tuntutan, bukan tontonan. Kalau pengajian itu cuma pertunjukan, tak ada bedanya dengan shalat jamaah di jalan raya, dengan sholat atau ngaji di jalan raya itu cuma jadi tontonan, itu beribadah dengan riya, ingin dilihat manusia.
Terakhir ia berpendapat, bahwa aksi ngaji di trotoar itu jadi alat propaganda Hizbut Tahri.
"Ngaji dan sholat di jalanan itu bagian dari propaganda politik dari Hizbut Tahrir, ormas pro khilafah yang sudah dilarang di Indonesia, memang dilarang, tapi aktivis2nya masih bebas berkeliaran untuk melakukan propaganda," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: