Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MUI Akui Mewujudkan Palestina Negara Berdaulat Itu Penuh Hambatan

        MUI Akui Mewujudkan Palestina Negara Berdaulat Itu Penuh Hambatan Kredit Foto: AFP/Abbas Momani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengakui untuk mewujudkan Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka itu penuh hambatan besar.

        Sudarnoto mengatakan, di dalam negeri mereka, Palestina masih punya persoalan Hammas-Fatah yang belum terselesaikan.

        Baca Juga: Indonesia Galang Dukungan untuk Palestina di Pertemuan OKI

        Di sisi lain, Sudarnoto menyebut lemahnya persatuan negara-negara Timur Tengah juga membuat Palestina tampak makin tak berdaya.

        "Belum lagi dukungan kuat Amerika Serikat kepada Israel yang ditunjukkan melalui veto di sidang dewan keamanan PBB," ujarnya kepada GenPI.co.

        Menurut Sudarnoto, hal tersebut menjadi rintangan serius yang harus menjadi perhatian internasional.

        Oleh karena itu, dia menyebut dukungan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) harus benar-benar konkret.

        Misalnya, menghentikan impor produk Israel ke negara-negara OKI hingga meninjau ulang hubungan diplomatik.

        "Langkah lain yang sangat penting dilakukan ialah menggalang dukungan negara-negara anggota PBB supaya mau memberi tekanan terhadap Israel," ungkapnya.

        Walakin, Sudarnoto mengatakan masalah selanjutnya ialah Amerika Serikat yang bisa dengan mudahnya mengambil hak veto.

        Menurutnya, negara-negara OKI mesti bisa meyakinkan Amerika Serikat supaya punya cara pandang baru, terutama soal Palestina.

        "PBB harus jauh lebih demokratis dan berdaya supaya berbaga keputusan penting yang menyangkut masa depan Palestina benar-benar mendapatkan jaminan dan pengawalan yang lebih pasti," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: