Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mending Sadar Deh! Suka Tonton Film Porno, Ini Dampaknya Menurut Pakar

        Mending Sadar Deh! Suka Tonton Film Porno, Ini Dampaknya Menurut Pakar Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat, khususnya kaum Adam, tak disarankan menonton film porno untuk tujuan apapun. Sebab, ada dampak buruk yang bisa dituai setelah melakukannya, salah satunya menyebabkan efek ekspektasi tidak wajar.

        "Porn is not real. Ini sedikit tidak baik untuk pria karena sebenarnya fungsi seksual sangat berkaitan dengan sistem saraf termasuk pola pikir. Seringnya, pornografi ini menyebabkan efek ekspektasi yang tidak wajar," kata dr Widi Atmoko SpU(K) dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Sabtu (30/4/2022).

        Menurut dokter yang juga berpraktik di RSUPN Ciptomangunkusumo itu, menonton film porno akan membuat pria memiliki standar yang tinggi sehingga nantinya sulit mencapai klimaks. Kondisi ini bisa berujung mengalami gangguan ejakulasi dan menurunnya hasrat seksual.

        Baca Juga: Anggota Fraksinya Nonton Video Porno saat Rapat, PDIP Ogah Beri Sanksi: Dia Sampai Nangis

        Hal serupa juga berlaku untuk masturbasi atau upaya memperoleh kepuasan seksual tanpa berhubungan intim. Widi mengatakan, masturbasi sama seperti menonton film porno bisa menurunkan hasrat seksual.

        Di sisi lain, aktivitas menonton film porno juga bisa menganggu hubungan dengan pasangan. Sebuah studi dalam jurnal Neuropsychopharmacology pada tahun 2013 dan 2017, seperti dikutip dari Medical News Today, menemukan, pornografi menciptakan ekspektasi seks yang tidak realistis.

        Di antara partisipan studi laki-laki, kebiasan menonton film porno dikaitkan dengan kepuasan seksual yang lebih sedikit. Menurut peneliti, mengakses pornografi relatif mudah, dan membutuhkan usaha yang jauh lebih sedikit daripada berinteraksi dengan pasangan.

        Bagi sebagian orang, ini dapat berkontribusi pada siklus yang tidak sehat di mana pornografi menyebabkan masalah dalam suatu hubungan, membuat orang tersebut semakin bergantung pada pornografi untuk mencapai kepuasan seksual dan menghindari berhubungan intim. Kendati begitu, film biru mungkin tidak masalah bagi pria yang secara alam bawah sadar masih bisa membedakan ekspektasi saat berhubungan seksual dengan pasangan dan adegan di dalam film.

        Baca Juga: Hindari Risiko Hipertensi di Hari Raya, Ini yang Perlu Diperhatikan

        "Tetapi, ada kalanya pria-pria memasang gaya sesuai film tetapi pada saat real dengan pasangan begini. Ini harus hati-hati karena ekspektasi berbeda," ujar Widi yang merupakan dokter spesialis urologi-konsultan andrologi urologi dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: