Ada Oligarki yang Ingin Putin Segera Wafat daripada Sekarat Lama Idap Penyakit...
Lebih baik Vladimir Putin meninggal karena penyakit seriusnya daripada terus "menghancurkan" Ukraina, Rusia, dan elit bisnis super kaya Moskow, klaim seorang oligarki.
Banyak pejabat militer dan keamanan terkemuka, serta kroni Putin sendiri, percaya bahwa pemimpin itu sedang sekarat atau sakit parah.
Baca Juga: Sumpah Putin Menggelegar, Momen Tahun 1945 akan Terulang Lagi di Ukraina
Dilansir Mirror, Senin (9/5/2022), Presiden Rusia diduga akan menjalani operasi, kemungkinan karena kanker, menurut dugaan kebocoran dari dalam Kremlin.
Sekarang seorang jurnalis investigasi senior urusan Rusia mengatakan tentara akan tidak mematuhi perintah bom nuklir karena dia sangat tidak sehat.
Christo Grozev juga mengklaim seorang oligarki yang dekat dengan diktator mengatakan lebih baik bagi dunia jika dia mati dalam beberapa bulan ke depan daripada melanjutkan perang ilegalnya.
“Baru-baru ini dengan rekan-rekan kami mendengarkan rekaman oligarki, sangat dekat dengan Putin,” katanya.
"Miliarder ini memberi tahu oligarki lain 'Lebih baik dia mati karena ini'. Lebih baik dia mati 'karena dia telah menghancurkan kita, menghancurkan Ukraina...dan Rusia,'" ujarnya.
Grozev mengatakan tentang taipan kaya raya yang berada di sekitar Putin, “Beginilah cara mereka berpikir. Ini adalah bagaimana itu. Dengan kata lain mereka secara aktif dan pasif berpikir, bagaimana mengakhiri ini?”
Grozev mengatakan para perwiranya tidak mau mengambil risiko diseret ke pengadilan modern yang setara dengan Nuremberg karena melepaskan Armageddon nuklir.
Mereka juga tidak akan mematuhi perintah Putin untuk membunuh pasukan oposisi, kata Grozev, yang terkait dengan kelompok riset open source Bellingcat.
Baca Juga: Benarkah Vladimir Putin Mengadaptasi Perayaan Kemenangan Josef Stalin?
“Saya tidak dapat berbicara tanpa informasi, tetapi kita tahu bahwa oligarki dari lingkaran terdekatnya mengklaimnya. Kami juga tahu bahwa Lubyanka (dinas rahasia FSB) mengirim surat sekitar sebulan yang lalu kepada semua kepala FSB regional," jelas Grozev.
"Dikatakan: 'Jika Anda mendengar tentang dia memiliki penyakit yang sangat serius, kami bersikeras Anda tidak memperhatikan'.
"Jadi mereka semua berpikir ini berarti kebalikannya."
Dia melanjutkan: “Jadi saya pikir tidak masalah jika dia sekarat atau sakit parah, yang penting adalah orang-orang di sekitarnya berpikir begitu.
"Ini mengubah formula, ini adalah faktor dalam memutuskan seberapa setia orang merasa mereka seharusnya kepadanya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: