Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Buah Gus Yahya di NU Minta Cak Imin Jaga Mulutnya, Pangkal Masalahnya Begini...

        Anak Buah Gus Yahya di NU Minta Cak Imin Jaga Mulutnya, Pangkal Masalahnya Begini... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dampak persaingan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 masih terasa hingga saat ini. Awalnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan, organisasinya tak lagi identik dengan salah satu partai politik, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

        PBNU harus menjadi organisasi massa Islam yang berdiri di atas semua golongan. Selain itu, tidak boleh lagi didominasi kekuatan politik praktis tertentu.

        Imbasnya, perang urat syaraf antara pengurus PBNU dan PKB mulai bergulir. Bahkan, beberapa PWNU kena tegur Gus Yahya karena menjadi bagian deklarasi pencapresan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

        Teranyar, Muhaimin menyatakan bahwa suara Gus Yahya tak akan berpengaruh signifikan terhadap 13 juta suara PKB. Sejumlah pihak meminta, perseteruan dua elite Nahdliyin ini diakhiri. Sebab, yang rugi adalah warga NU.

        Wakil Sekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid meminta Muhaimin menjaga mulutnya. Bagaimana pun, Gus Yahya merupakan Ketua Umum PBNU, organisasi Islam terbesar di Indonesia yang dipilih mayoritas pimpinan NU daerah secara sah melalui Muktamar NU di Lampung.

        “Pernyataan Cak Imin (Muhaimin) yang menganggap pimpinan NU tidak memiliki pengaruh di PKB memiliki konsekuensi politis justru akan merugikan Cak Imin,” kata Imron kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Apalagi, Gus Yahya selain sebagai Ketua Umum PBNU juga merupakan kader dan putra dari salah satu tokoh sentral dan pendiri PKB, yakni almarhum KH Cholil Bisri.

        “Seharusnya Cak Imin berterima kasih ke Gus Yahya dan keluarganya yang selama ini membantu membesarkan PKB,” tegasnya.

        Gus Yahya tidak pernah menyerang secara langsung PKB maupun ketua umumnya. Niat Gus Yahya, kata Imron, mulia. Yakni mengembalikan NU ke khittahnya. Karena NU bukanlah organisasi politik. Melainkan Jam’iyyah Diniyah Ijtima’iyyah atau organisasi sosial keagamaan yang harus lepas dari politik praktis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: