Kementerian Komoditas Malaysia telah mengusulkan pemotongan pajak ekspor minyak sawit setengahnya guna memenuhi kekurangan pasokan minyak nabati global, sekaligus mendongkrak pangsa pasar minyak sawit Malaysia.
Diungkapkan Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin, pihaknya telah mengusulkan pemotongan pajak tersebut kepada Kementerian Keuangan, yang telah membentuk sebuah komite untuk melihat rinciannya.
Baca Juga: Kepala BPS Jelaskan Larangan Ekspor Minyak Sawit Berdampak pada Kinerja Ekspor Nasional
“Malaysia berencana memangkas pajak, untuk tindakan sementara, menjadi sektar 4 persen sampai 6 persen dari sebelumnya 8 persen saat ini,” kata Zuraida, dilansir Reuters pada Rabu (18/5/2022).
Keputusan ini dikabarkan akan efektif diterapkan pada awal Juni 2022 ini. Langkah ini ditempuh Malaysia sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar minyak nabati, pasca invasi Rusia ke Ukraina yang telah mengganggu pengiriman minyak bunga matahari dan terbitnya kebijakan larangan ekspor CPO oleh Indonesia, yang semakin memperketat pasokan minyak nabati global.
Usulan tersebut, tutur Zuraida, meminta Kementerian Keuangan untuk mempercepat pemotongan pajak bagi produsen minyak sawit yang terkait dengan negara, FGV Holdings Bhd – terbesar di Malaysia – dan perusahaan dengan produksi oleokimia di luar negeri.
Malaysia juga akan menunda implementasi mandatori biodiesel B30, yang mewajibkan sebagian minyak solarnya dicampur dengan 30 persen minyak sawit.
“Langkah ini dilakukan untuk memprioritaskan pasokan ke industri pangan global dan domestik,” kata Zuraida.
Baca Juga: Kemendag: Suplai Minyak Nabati Dunia Terbatas, Sawit Jadi Substitusi
Tercatat, minyak sawit yang biasa digunakan sebagai bahan baku berbagai produk turunan untuk mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat, menyumbang hampir 60 persen pangsa pasar minyak nabati global. Tidak adanya pasokan minyak sawit dari produsen utama, Indonesia, kian mengguncang pasar minyak nabati dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: