Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag: Suplai Minyak Nabati Dunia Terbatas, Sawit Jadi Substitusi

Kemendag: Suplai Minyak Nabati Dunia Terbatas, Sawit Jadi Substitusi Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan unggulan Indonesia dan sebagai komoditi unggulan ekspor sehingga menjadi salah satu penghasil devisa negara. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan dalam Simposium Perkelapasawitan Indonesia dan FGD, Sabtu (14/5/2022).

Lebih lanjut disampaikan Oke, nilai ekspor minyak sawit dan turunannya pada 2021 mencapai US$35,79 miliar atau setara dengan Rp503,4 triliun dengan volume ekspor sebesar 39,65 juta ton.

Baca Juga: Kelapa Sawit, Sang Pahlawan Devisa Ekspor Nasional

“Minyak sawit juga menjadi penyumbang terbesar kedua ekspor non migas Indonesia yang berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia,” kata Oke.

Lebih lanjut disampaikan Oke, kinerja ekspor kelapa sawit mengalami peningkatan, salah satunya akibat naiknya harga minyak nabati di pasar internasional.

“Hal ini sebagai dampak turunnya panen komoditi minyak nabati serta pulihnya ekonomi di beberapa negara pasca pandemi Covid-19. Meski pertumbuhan ekonominya sempat mengalami perlambatan,” ungkap Oke.

Selain itu, melonjaknya harga minyak sawit lantaran adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang belum mereda. Oke menuturkan, suplai minyak nabati global yang saat ini terbatas membuat negara-negara dunia banyak memanfaatkan minyak sawit sebagai subsitusi. 

“Hal ini membuat permintaan minyak sawit di pasar global terus meningkat. Walaupun mengalami penurunan panen,” jelas Oke. 

Dikatakan Oke, peningkatan permintaan minyak sawit di pasar internasional juga sebagai salah satu bukti bahwa sawit Indonesia dapat diterima oleh dunia. 

Baca Juga: Tingkatkan Perdagangan Bilateral, Sawit Berkontribusi Mengisi Pasar Ekspor ke India

“Setelah sebelumnya sawit Indonesia terkena berbagai macam kampanye negatif berkaitan aspek sustainability dan isu lingkungan,” kata Oke.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: