Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Cuma Singapura, Eko Kuntadhi Sebut UAS Ditolak Madura, Eh Ternyata Malah Meriah!

        Gak Cuma Singapura, Eko Kuntadhi Sebut UAS Ditolak Madura, Eh Ternyata Malah Meriah! Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ustaz Abdul Somad (UAS) disambut meriah di Sumenep, Madura.

        Lewat unggahan kanal YouTube HAI GUYS OFFICIAL, Sabtu (21/5/2022), ratusan warga melambaikan tangannya menyambut kedatangan ustaz kondang itu.

        Baca Juga: Politisi Gerindra Kena Hajar Gegara Sebut UAS Ancaman Buat Singapura: Politisi Lama Diam di Gua!

        Ucapan salam terdengar berulang-ulang. “Assalamu alaikum, Ustaz,”.

        Bahkan, terlihat pula beberapa warga berusaha mendekati pintu mobil yang ditumpangi UAS untuk melihat lebih dekat sosok ustaz yang ditolak kedatangannya di Singapura ini.

        Tampak pula sejumlah orang membuat brikade untuk memberikan akses agar mobil yang ditumpangi UAS beserta rombongannya dapat melintasi jalan yang dipenuhi oleh warga Madura tersebut.

        Baca Juga: Sebut Pemerintah Gak Usah Urus Soal UAS, Eko Kuntadhi: Kayak Saudi Deportasi Habib Rizieq

        UAS pun memberikan ceramah di Masjid Nur Muhammad, Sumenep. Berdasarkan informasi, UAS akan mengisi ceramah di beberapa wilayah Jawa Timur.

        Sebelumnya, pegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali menyindir Ustaz Abdul Somad (UAS).

        Eko Kuntadhi menjelaskan penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) tak hanya terjadi di sejumlah negara, tetapi di dalam negeri.

        Baca Juga: Gak Tertarik Nonton Formula E Langsung Depan Mata, Politikus PDIP: TV Saja, Bisa Sambil Minum Kopi!

        Menurut Eko, UAS sebelumnya ditolak di negara Singapura, Swiss, Belanda, Timor Leste, maupun di Hongkong.

        Sedangkan di dalam negeri, beber pegiat media sosial ini, ditolak di Kudus, Universitas Gajah Mada, Bali, dan saat ini di Madura.

        Kejadian penolakan yang berulang itu, beber dia, harus dijadikan intropeksi diri.

        Baca Juga: Saat UAS Beri Nasihat Dilarang Main Tiktok, Muncul Video Wanita Berseragam PKS Berjoget-joget

        “Singapura, Swiss, Belanda, Timor Leste, Hongkong menolak Somad. Di dalam negeri Kudus, UGM, Bali dan sekarang Madura menolak Somad. Orang normal akan intropeksi diri jika mengalami kejadian yang sama terus menerus. Orang sombong akan merasa seluruh dunia salah : hanya dialah yang benar!,” tulis Eko Kuntadhi di Instagramnya, Jumat (20/5/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: