Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MUI dan Muhammadiyah Kecam Kedubes Inggris Soal LGBT, Gus Nadir: Jangan Cuma Larut Ikuti Emosi Umat

        MUI dan Muhammadiyah Kecam Kedubes Inggris Soal LGBT, Gus Nadir: Jangan Cuma Larut Ikuti Emosi Umat Kredit Foto: Twitter/Nadirsyah Hosen
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta, secara mengejutkan mengibar bendera pelangi yang mengartikan komunitas LGBT. Hal tersebut dikecam oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

        Tokoh MUI yang menentang adanya pengibaran bendera LGBT di kedubes Inggris yakni, Ketua MUI bidang dakwah, Cholil Nafis dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas. Kiyai Cholil mengatakan, pengibaran bendera LGBT di kedubes Inggris menunjukan persoalan LGBT di Indonesia semakin mengkhawatirkan.

        Baca Juga: Ketum PBNU Persilakan Kedubes Inggris Pasang Bendera LGBT, Gus Umar: Speechless!

        "Makin yakin saya kalau LGBT di Indonesia sudah mengkhawatirkan, Kedutaan Besar Inggris sudah tak menghormati norma hukum masyarakat Indonesia dan terang-terangan mendukung LGBT," ucap Kyai Cholil melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 21 Mei 2022.

        Kiyai Nafis melanjutkan, bahwa pemerintah Indonesia sudah harus menegur Dubes Inggris. "Kita harus menegus mereka bahwa sebagai tamu harus tahu diri dan tahun tatakrama negara di mana ia berpijak," ungkapnya.

        Selain Nafis, Anwar Abbas mengecam perbuatan kedubes Inggris yang sudah tidak menghargai kebijakan pemerintah Indonesia.

        Baca Juga: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Netizen Ingatkan Kasus Reynhard Sinaga: Mestinya Belajar

        "Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap kedubes Inggris yang tidak menghormati Negara Republik Indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT," ucap Anwar dalam keterangan tertulis pada Sabtu, (21/5/2022).

        Menurut Anwar, Indonesia menganut dasar negara Pancasila. Yang di dalamnya terkandung penghormatan kepada nilai Agama. Anwar mengatakan, dari 6 agama resmi di Indonesia, tidak ada satu pun yang menolerir praktik LGBT.

        "Muhammadiyah melihat praktik LGBT itu bukanlah merupakan hak asasi manusia. Dia merupakan perilaku menyimpang yang bisa diobati dan lurusukan. Oleh karena itu, negara harus hadir membantu mereka untuk bisa keluar dari perilaku yang tidak terpuji tersebut," ungkap Anwar.

        Persoalan kedubes Inggris tersebut juga direspons langsung oleh Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Nadirsyah Husen alias Gus Nadir melalui akun Twitter pribadinya. Gus Nadir lebih mengingatkan kepada kelompok MUI untuk tidak terpancing emosi karena mengikuti kemauan umat, tetapi juga harus mencerdaskan umatnya.

        Baca Juga: Singgung Bendera LGBT Kedubes Inggris, Hidayat Nur Wahid: Bukti Pancasila Masih Perlu Disosialisasi

        "Kawan-kawan di MUI jangan cuma larut mengikuti emosi umat, tapi juga harus cerdaskan umat," ucap Gus Nadir dikutip @na_dirs pada Minggu (22/5/2022).

        Menurut Gus Nadir, seorang ulama merupakan pemimpin bukan untuk mengikuti kemauan umatnya. Selain itu lebih baik jelaskan soal konvensi Wina dan hak negara asing dalam teritori kedubes.

        Baca Juga: Kecam Pengibaran Bendera LGBT di Kedubes Inggris, Politikus PKS: Jangan Lecehkan Negara Ini!

        "Ulama itu memimpin, bukan mengikuti maunya umat, jelaskan soal konvensi Wina dan hak negara asing dalam teritori gedung kedubes mereka," ungkapnya.

        "Jangan cuma diajari reaktif terus," sambungnya.

        Sebelumnya, kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia secara terang-terangan mengibarkan bendera LGBT guna memperingati hari melawan homofobia, bifobia, dan transfobia. melalui akun Instagram resmi milik kedubes Inggris @ukinindonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: