Jumlah angkutan umum lebaran 2022 mengalami penurunan hingga 24 persen atau hanya sekitar 490 ribu penumpang.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub Jabar), Agus Priadi menyebutkan angkutan umum merupakan salah satu sektor yang sangat terpukul.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Tak Ada Ledakan Covid-19 Pasca Cuti Lebaran
Hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19 moda transportasi angkutan umum tidak beroperasi. Maka, Disdhub Jabar menargetkan bagaimana menjaga laik jalan kendaraan yang digunakan oleh kendaraan umum.
"Itu yang paling penting dulu, jadi belum sampai pada peningkatan kualitas angkutan lebaran,"kata Agus kepada wartawan usai mengikuti kegiatan Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (24/5/2022)
Agus berharap jika situasi sudah normal kembali terjadi peningkatan pengguna moda transportasi umum. Selain itu pihaknya berusaha untuk terus memperbaiki kualitas moda transportasi tersebut sehingga mampu menekan angka kecelakaan pada masa mudik Lebaran 2022.
Baca Juga: Luhut Ditunjuk Lagi Jokowi Buat Urus Soal Minyak Goreng, PDIP: Makin Gak Kredibel!
Selain itu, berdasarkan evalusi Dishub Jabar selama arus mudik Lebaran 2022 ada beberapa persoalan yang dihadapi seperti terjadinya hambatan arus lalu lintas di lokasi wisata.
Menurutnya, hal itu terjadi karena saat arus mudik Lebaran beberapa waktu lalu masyarakat bukan saja melakukan mudik lebaran melainkan karena melakukan perjalanan wisata.
"Ini memang menjadi salah satu program kerja kami terutama kita siapkan khususnya untuk pelaksanaan pada liburan Natal dan Tahun Baru,"ungkapnya
Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Ada Ulama Iri dan Denki Sama Kepopuleran UAS, Simak!
"Masyarakat lebih sedikit yang mudik tapi mereka kebanyakan melakukan perjalanan wisata,"sambungnya
Dishub Jabar pun menerapkan manajemen waktu perjalanan selama mudik Lebaran 2022. Pasalnya, yang menjadi persoalan adalah bahwa sarana dan prasarana tidak sebanding dengan pergerakan masyarakat yang secara bersama-sama melakukan mudik atau perjalanan wisata.
"Ini yang menjadi masalah bersama. Bagaimana caranya menata sirkulasi atau antisapi sirkulasi lalu lintas terutama di kawasan Pangandaran maupun tempat wisata lainnya seperti Pameungpeuk Kabupaten Garut, Pelabuhan Ratu, Puncak, Lembang, Ciwidey dan lainnya," jelasnya
Ke depan, lanjut Agus, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Jabar termasuk dengan para pengelola pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan, misalnya jika tempat wisata sudah penuh maka jangan terus memasukan pengunjung agar tidak terjadi antrean.
Baca Juga: Bawa-bawa Soal HTI dan FPI, Habib Husin Blak-blakan Bongkar Sosok UAS!
"Mudah-mudahan ke depan untuk kerja sama dengan pengelola wisata untuk penanganan kemacetan bisa lebih ditingkatkan lagi,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: