Publik dihebohkan dengan pengibaran bendera pelangi simbol kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pemerintah RI pun buru-buru melayangkan protes karena pengibaran bendera LGBT seperti itu dan mempublikasikannya melalui akun resmi sosial media Kedubes Inggris merupakan bentuk sikap tidak sensitif dan menciptakan polemik di tengah masyarakat Indonesia.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir turut angkat bicara soal ramainya pembahasan LGBT di tanah air.
Baca Juga: Sebut Kedubes Inggris Rusak Misi Diplomatik Gegara Bendera LGBT, MUI: Agenda Kotor Seorang Dubes
Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) NU di Australia dan New Zealand itu mengutarakan pendapatnya soal LGBT, menjawab pertanyaan warganet soal pandangannya.
Gus Nadir mengatakan, pelaku LGBT adalah makhluk ciptaan Tuhan yang membawa ruh suci serta punya hak yang sama untuk dihormati.
“Hormati mereka sbg sesama manusia. Setiap manusia membawa ruh suci dari Allah,” tegas Gus Nadir di Twitter, dikutip pada Rabu (25/5/2022).
Menurutnya sebagai makhluk Tuhan dan warga negara, mereka punya hak serta kewajiban yang sama. Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapa pun termasuk kepada pelaku penyuka sesama jenis.
“Sebagai warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapapun juga,” lanjutnya lugas.
Di sisi lain, jika menyinggung soal dosa adalah kuasa Tuhan yang punya hak prerogatif.
“Urusan dosa atau tidak, itu urusan mereka dg Allah. Sesederhana itu. Gak pakai ribet,” tandasnya.
Pandangan Gus Nadir tersebut justru bertolak belakang dengan pendapat pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab.
Rizieq Shihab dalam ceramahnya tahun 2015 dengan lantang menyebut LGBT lebih hina dari binatang ternak.
“Ayam nggak punya akal. Ayam jago nggak boleh nyodok jago. Ayam aja tahu itu. Sementara ada seorang profesor, doktor, guru besar, dia bilang laki boleh kawin dengan laki. Perempuan boleh kawin dengan perempuan. Ngawur!” seru Habib Rizieq dengan lantang dan berapi-api.
Dikatakan lagi, ayam betina tidak boleh kawin dengan betina. Sebaliknya pun begitu. Padahal ayam tidak punya akal, tapi dia tahu itu.
Menurutnya orang-orang yang tidak menggunakan akal (LGBT) dengan benar, tidak menggunakan ilmunya dengan benar, bagaikan binatang ternak, bahkan lebih hina dari binatang ternak.
“Alquran yang bilang begitu. “Ulaikan kal an’am”,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti