Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fasilitas Rumah Sakit Cianjur Masih di Bawah Standar WHO, Edelweiss Hospital Turun Tangan

        Fasilitas Rumah Sakit Cianjur Masih di Bawah Standar WHO, Edelweiss Hospital Turun Tangan Kredit Foto: RS Edelweiss
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kebutuhan tempat tidur Rumah Sakit di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih tinggi yaitu sekitar 1.350 tempat tidur atau masih di bawah standar WHO yang menyebutkan 1 bed untuk melayani 1.000 penduduk. Padahal, total jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur diprediksi akan meningkat 1,29%, yaitu sebanyak 2.509.521 pada 2023.

        Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur, maka kebutuhan fasilitas kesehatan pun semakin tinggi. Edelweiss Healthcare Group menangkap peluang untuk menyediakan layanan kesehatan yang lengkap di Cianjur dengan membangun Edelweiss Hospital Bentang Salapan.

        Baca Juga: Walikota Bandung Temukan Fakta Pelayanan BPJS RS Edelweiss, Ternyata...

        Setelah penandatanganan kesepakatan bersama 4 lembaga, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Edelweiss Healthcare Group melakukan audiensi bersama Bupati Cianjur, Herman Suherman pada Jumat (20/5/2022) lalu.

        Herman Suherman menyampaikan bahwa beberapa rumah sakit di Cianjur masih kekurangan alkes dan tenaga medis. Hal ini juga yang menyebabkan banyaknya warga Cianjur yang harus dirujuk ke rumah sakit besar di luar Cianjur.

        "Banyak warga Cianjur yang sakit dan harus dirujuk ke luar kota. Harapannya dengan adanya Edelweiss Hospital Bentang Salapan ini bisa memenuhi kebutuhan layanan kesehatan warga Cianjur, tanpa harus dirujuk ke luar Cianjur," kata Herman dalam keterangan resminya, Kamis (26/5/2022).

        Baca Juga: Rumah Sakit Ke-40 Diresmikan, Gubernur Kalimantan Sambut Positif Kehadiran Siloam di Banjarmasin

        Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam MZD yang menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit ini sudah menjadi cita-cita PCNU Cianjur bahkan masuk ke dalam program.

        Adapun, CEO RS Edelweiss Cianjur, dr. Poundra Adhisatya Pratama menjelaskan Edelweiss Hospital Bentang Salapan yang rencananya akan selesai pada awal 2024 ini memiliki 4 lantai dengan luas bangunan 9600 m2. Cukup untuk menampung 1200 bed dengan tipe rumah sakit C, yaitu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas, yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kebidanan dan kandungan. 

        Senada dengan Herman, keberadaan Edelweis Hospital diharapkan dapat berkiprah membantu pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.

        "Keberadaan Edelweiss Hospital sangat dinantikan, harapannya bisa meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Cianjur," kata Herman.

        Baca Juga: Waspada! Usia 50 Tahun Rentan Terkena Penyakit Wasir, RS Edelweiss Punya Solusinya

        Sementara itu, Ketua Tanfiziyah pengurus wilayah NU Jabar, KH. Juhadi Muhammad juga menyinggung terkait pembangunan Edelweiss Hospital di Cianjur. 

        "Ini adalah rumah sakit pertama NU yang didirikan di Jawa Barat. Mudah-mudahan nanti akan menjadi rujukan PCNU lain yang ada di Jabar untuk bisa mencontoh PCNU di Cianjur," tutur KH. Juhadi Muhammad.

        Baca Juga: Jelang G20 di Bali, RS Udayana Bersiap Jadi Rumah Sakit Rujukan Berskala Internasional

        Salah satu program PWNU periode 2021-2026 adalah mendirikan rumah sakit. Menurut KH. Juhaidi penting bagi NU untuk memberikan layanan kesehatan bagi umat.

        "Ini bagian dari waafiyatan fil jasad. Saat ini kita mendirikan rumah sakit masih bekerja sama, karena untuk membangun sendiri belum ada kemampuan, baik secara sumber daya manusia dan kelimuannya," tutup KH. Juhaidi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: