Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puan Maharani dan Anies Baswedan 'Mesra' di Formula E Jakarta, Hasto PDIP Singgung Perbedaan, Simak!

        Puan Maharani dan Anies Baswedan 'Mesra' di Formula E Jakarta, Hasto PDIP Singgung Perbedaan, Simak! Kredit Foto: DPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung perjuangan Bung Karno ketika menanggapi selfie Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di ajang Formula E.

        Seperti diketahui, Puan dan Anies Baswedan berfoto bersama dalam gelaran Formula E, Sabtu (4/6).

        Menurut Hasto, selfie adalah hal yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia ketika bertemu.

        "Bertemu itu suatu hal yang baik. Foto selfie bersama itu tampilannya suatu yang cukup baik," katanya, dilansir dari Antara, Minggu (5/6).

        Hasto mengatakan bahwa masalah kontestasi politik adalah hal yang sementara.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Formula E Jakarta Sukses, Jokowi: Kalau Bisa Setiap Minggu Ada

        Semua pihak harus melihat bahwa saat pemilihan presiden dan gubernur terjadi, maka para tokoh tampak berkompetisi. Namun, setelah itu semua pihak harus mendukung yang menang.

        “Meskipun kita juga tahu basis dukungan dari Pak Anies dengan PDI Perjuangan itu berbeda. Namun, duduk bersama ini sesuatu yang baik, apalagi sambil minum es dawet, lebih baik," paparnya.

        Selain itu, Hasto menilai bahwa hal yang kurang substansial cenderung lebih mengemuka dibanding yang substansial.

        Hal itu menjadi salah satu refleksi dari studi geopolitik Soekarno yang dia lakukan.

        Baca Juga: Nggak Seperti BUMN, "Crazy Rich Grobogan" Jadi Sponsor Formula E, Refly Harun: Keren Ini Orang!

        Menurutnya, dibanding meributkan hal kurang strategis, sebaiknya saat ini semua elemen bangsa harus terpanggil keluar untuk kemajuan bangsa.

        "Jangan akhirnya dikit-dikit urusan yang tidak substansial, kemudian jadi isu nasional. Sementara itu, hal yang seharusnya jadi isu nasional, tidak dapat ruang yang cukup di ruang publik," katanya. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: