Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bela Luhut soal Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur, Denny Siregar: Kalau Murah, Lama-lama Rusak

        Bela Luhut soal Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur, Denny Siregar: Kalau Murah, Lama-lama Rusak Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Denny Siregar pasang badan membela Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini tengah ramai disorot lantaran menaikan harga tiket ke candi Borobudur.

        Kenaikan harga tiket itu oleh banyak pihak dinilai tidak masuk akal sebab tarifnya dipatok Rp500 untuk pelajar dan Rp750 untuk umum.

        Kendati kenaikan harga tiket ramai diprotes, namun menurut Denny Siregar kebijakan itu sudah tepat. Kata dia apabila harga tiket dijual murah, maka pengunjung bisa leluasa masuk ke lokasi wisata itu, risikonya candi yang menjadi salah satu keajaiban dunia kata Denny bisa rusak.

        Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata... Ini Alasan Luhut Menaikkan Harga Tiket Candi Borobudur, Demi...

        “Ini keputusan yang benar. Kalo tiket murah dan banyak org naik candi, lama-lama candi akan rusak. Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya,” kata  Denny Siregar melalui akun Twitter @Dennysiregar7 dikutip Populis.id Senin (6/6/2022).

        Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan beberapa aturan baru terkait pengunjung Candi Borobudur. Ia mengatakan bahwa kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur akan dibatasi sebanyak 1200 orang per hari

        “Dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja,” kata Luhut pada Minggu, 5 Juni 2022 melalui akun Instagramnya.

        “Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku,” sambungnya. 

        Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, langkah ini diambil semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

        “Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur,” ungkapnya.

        Aturan ini dilakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan Candi Borobudur.

        “Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: