- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Selain Anies Baswedan, Sukses Formula E Jakarta Tidak Bisa Dilepaskan dari Peran Ahmad Sahroni
Sukses Formula E Jakarta rasanya sangat sulit dilepaskan dari sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Selain karena posisi Anies sebagai Gubernur, objek “serangan” kubu yang kontra memang kerap dipusatkan pada Anies Baswedan. Meski demikian, tentu pihak-pihak lain khususnya segenap panitia Formula E Jakarta tidak bisa dikesapingkan.
Aktivis Narasi Institue, Ramli Kamidin mengungkapkan bahwa panitia harus menghadapi tantangan yang cukup berat ditambah serangan kritikan tiada henti dalam pembangunan sirkuit ataupun pelaksanaan Formula E.
“Panitia atau OC Pelaksana, Hanya punya waktu kurang dari delapan bulan menyiapkan pembangunan sebuah sirkuit balapan mobil berskala internasional bukan hal yang mudah,” ujar Ramli dalam keterangan tertulis, dikutip wartaekonomi.co.id, Selasa (7/6/22).
Secara terang, Ramli memuji sosok Ketua Pelaksanan Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni.
Menurutnya, Politisi Partai NasDem tersebut melakukan ikhtiar dengan niat tulus dan baik mengerjakan pembangunan sirkuit sehingga bisa dipakai.
Baca Juga: Eko Kuntadhi Loyalis Ganjar Pranowo Koar-koar Anies Baswedan Didukung FPI, Ternyata Ini Faktanya!
“Dengan ikhtiar ketua pelaksana/OC Ahmad Sahroni dan jajarannya, niat baik dengan semangat profesionalnya akhirnya sirkuit itu selesai tepat waktu dan terwujud, bahkan di kagumi oleh peserta balapan sebagai salah satu sirkuit terbaik yang dimiliki dunia saat ini,” tegasnya.
Upaya Pembusukan Nama Anies Baswedan
Keberhasilan Formula E dengan segala macam rintangan yang dilalui umum diketahui menjadi bahan “serangan” para pihak yang memang semenjak awal tidak sepakat atau menganggap Anies bukanlah pemimpin yang tepat.
Menurut Ramli, serangan terhadap penyelenggaraan Formula E adalah upaya pembusukan nama dan pengganjalan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Formula E Jakarta Sukses, Jokowi: Kalau Bisa Setiap Minggu Ada
“Pertanyaannya, Kenapa persoalan event balapan Formula E ini menjadi ajang huru-hara? belakangan di ketahui dengan terang benderang karena ada faktor Anies disitu. Ajang permainan politik hitam menuju pilpres 2024, sangat jelas pesannya yaitu Anies Baswedan tidak boleh jadi presiden,” lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto