Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dies Natalis ke-57 UNNES, Menko PMK: Kualitas SDM dan Infrastruktur, Kunci Utama Indonesia Emas 2045

        Dies Natalis ke-57 UNNES, Menko PMK: Kualitas SDM dan Infrastruktur, Kunci Utama Indonesia Emas 2045 Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan dari lima Prioritas Rencana Pembangunan Nasional 2020-2024, Infrastruktur dan Pembangunan SDM menjadi Kunci Utama menuju Indonesia Emas 2045.

        “Ibarat ibadah solat, infrastruktur itu wudhu nya, sedangkan solat adalah SDM nya. Kalau infrastrukturnya selesai bukan berarti sudah membangun, tapi baru pra syarat bangunnya," ujar Menko PMK saat menjadi Keynote Speech pada Dies Natalis ke-57 Universitas Negeri Semarang (UNNES), Rabu (8/6/2022).

        Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Karanganyar Resmi Dibuka, Muhadjir Effendy: PTS Harus Visioner dan Inovatif

        Menurut Muhadjir, pembangunan SDM dan infrastruktur harus berjalan beriringan. Di titik manapun kemajuan infrastruktur sebuah negara, SDM merupakan kunci pembangunan lebih lanjut. Sementara Pembangunan SDM tanpa infrastruktur juga tidak berarti apa-apa.

        “Bapak presiden sudah wanti-wanti jangan sampai kita berpikir jika infrastruktur selesai itu berarti pembangunan sudah selesai, bukan begitu. Justru ini baru permulaan,” kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabu (8/6/2022).

        Adapun saat ini infrastruktur di Indonesia belum mencapai 60%.

        “Itulah mengapa pemerintah masih menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

        Baca Juga: Pendukung Anies Disindir Telak Soal Bendera HTI "Deklarasi Sendiri, Ribut Sendiri, Dibantah Sendiri"

        Sementara itu, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam menyongsong Bonus Demografi menuju Indonesia Emas 2045, kelompok usia produktif harus dibekali dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri.

        “Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” jelasnya.

        Untuk itu, lanjut Menko PMK, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri, UNNES senantiasa dituntut untuk terus bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri terdepan, yang mampu membekali para mahasiswanya sebagai potensi-potensi SDM unggul yang cerdas, kreatif, inovatif, serta memiliki kepribadian yang utuh sebagai warga bangsa Indonesia.

        Baca Juga: Gelar Rakortas Penanganan Koperasi Bermasalah, Teten Masduki Tekankan Dua Solusi

        “Hendaknya seluruh civitas akademika UNNES terus meningkatkan produktivitas akademiknya, guna memberikan peran dalam pembangunan peradaban melalui pendidikan yang berkualitas,” tutur Muhadjir.

        Di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, semua pihak dituntut untuk cepat beradaptasi. UNNES sebagai bagian dari lembaga-lembaga pendidikan tinggi di tanah air tentu memiliki kewajiban untuk menghasilkan para mahasiswa yang bertalenta digital dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital bagi kemaslahatan dan kemajuan bangsa.

        Karenanya, UNNES harus berkontribusi pula dalam mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi digital, dengan terus mengembangkan literasi digital, guna menangkal konten-konten negatif yang berdaya rusak yang eskalatif.

        Baca Juga: Soal Giring Kritik Formula E, Geisz Chalifah: Kehilangan Tempat Ngangon Kambing, Gak Usah Kecil Hati

        “Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada UNNES yang telah memasuki 57 tahun dalam berkarya dan berikhtiar menciptakan SDM yang berkualitas, berdaya saing, dan unggul. Semoga hari esok akan selalu lebih baik, dan UNNES semakin maju dan semakin berkontribusi dalam memajukan pendidikan tinggi di tanah air,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: