Harga BTC Turun di Bawah US$25K, Tingkat Hash Bitcoin Menandai Tertinggi Sepanjang Masa
Tingkat hash Bitcoin (BTC), ukuran keamanan jaringan berdasarkan daya komputasi untuk penambangan, mencapai level tertinggi baru sepanjang masa (ATH) sebesar 231,428 exahash per detik (EH/s) di tengah pasar bearish yang sedang berlangsung yang menyaksikan harga BTC jatuh di bawah angka kritis 25.000 dolar.
Melansir dari Cointelegraph, Selasa, (14/06) hash rate berbanding lurus dengan daya komputasi peralatan penambangan untuk mengonfirmasi transaksi, yang menghalangi aktor jahat untuk memanipulasi transaksi on-chain. Melengkapi hash rate ATH baru, kesulitan jaringan Bitcoin berada pada posisi yang kuat yaitu 30,283 triliun.
Baca Juga: Penurunan Nilai BTC, Tesla dan Microstrategy Alami Kerugian US$1,5 Miliar
Beberapa kumpulan penambangan Bitcoin paling populer berdasarkan pangsa pasar termasuk Poolin, AntPool, F2Pool, ViaBTC, dan SlushPool. Namun, sebagian besar dari total hash rate disumbangkan oleh penambang terdistribusi, ditunjukkan sebagai 'Lainnya' dalam grafik di bawah ini.
Terlepas dari kehancuran pasar yang mengancam untuk menghapus banyak proyek kripto dari keberadaannya, ekosistem Bitcoin terus memperkuat intinya dengan secara konsisten merekam ATH baru untuk tingkat hash, kesulitan jaringan, dan kapasitas jaringan.
Selain itu, Bitcoin Lightning Network, teknologi lapisan-2 yang dibangun di atas Bitcoin meningkatkan kapasitasnya menjadi 4.000 BTC, memajukan tujuannya untuk memungkinkan transaksi BTC peer-to-peer yang lebih cepat dan lebih murah.
Baca Juga: Perusahaan Block TBD Umumkan Rencana Bangun Web5 yang Didukung Bitcoin
Dengan dukungan berkelanjutan dari penambang, pedagang, dan pengembang, Bitcoin tetap berada di posisi yang baik untuk di-hosting di jaringan blockchain paling aman di dunia.
Anak perusahaan Block TBD mengumumkan rencana untuk membangun "Web5", sebuah web terdesentralisasi baru yang berpusat di sekitar BTC, menggarisbawahi keyakinan pendiri Jack Dorsey bahwa jaringan blockchain terbesar akan memainkan peran utama dalam evolusi internet.
Tidak seperti tujuan Web3 untuk mendesentralisasi internet, Dorsey membayangkan Web5 sebagai sistem berbasis identitas yang hanya berjalan di blockchain Bitcoin. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, berdasarkan dokumen prototipe TBD, Web5, sebagai platform web terdesentralisasi (DWP), memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web terdesentralisasi melalui DID dan node terdesentralisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: