Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reshuffle Disebut Hanya Memperkuat Oligarki, Refly Harun Singgung Capres Boneka: Itulah Bahayanya...

        Reshuffle Disebut Hanya Memperkuat Oligarki, Refly Harun Singgung Capres Boneka: Itulah Bahayanya... Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai bahwa reshuffle alias perombakan kabinet hanya memperkuat oligarki di pemerintahan. Sebab, kini ada tujuh pemimpin partai politik yang bergabung di istana.

        "Baik bergabung secara langsung, maupun melalui anak buahnya. Ada juga satu orang presiden senior," ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis (16/6/2022).

        Baca Juga: Jokowi Lakukan Reshuffle “Pembantu”, Komentar Refly Harun Tajam: Makin Tidak Jelas Mau Kemana!

        Menurut Refly, hal itu menandakan bahwa nasib Indonesia hanya akan ditentukan oleh sembilan orang saja. "Bukan sembilan orang ketum partai di parlemen, tetapi sembilan orang di istana," ujarnya.

        Jika sembilan orang di istana itu kompak mengusung satu pasangan calon presiden pada Pilpres 2024, demokrasi Indonesia bisa selesai.

        "Yang terjadi nanti ialah satu pasangan calon disiapkan sebagai wakil oligarki," tuturnya.

        Baca Juga: Ganjar Ogah Jadi Capres NasDem, Refly Harun: Semoga Bukan Gimmick, Selain PDIP Semua Harus Ditolak

        Refly menilai oligarki tentu tetap akan memberikan "rasa" demokrasi dalam pilpres. Caranya yaitu dengan membiarkan satu pasangan calon lain untuk berkoalisi dengan partai politik oposisi.

        "Namun, calonnya itu barang kalo sudah 'ditaker' bisa dikalahkan dengan mudah. Pasangan calon itu bisa juga jadi calon boneka," paparnya.

        Lebih lanjut, Refly menilai bahwa kondisi tersebut merupakan dampak berbahaya dari presidential threshold. "Itulah bahayanya presidential threshold. Reshuffle hanya memperkuat oligarki," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: