Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertanyakan Penunjukan Zulhas Jadi Mendag, Pengamat: Kenapa Ketum Parpol?

        Pertanyakan Penunjukan Zulhas Jadi Mendag, Pengamat: Kenapa Ketum Parpol? Kredit Foto: Twitter/Zulkifli Hasan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ditunjuknya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan jadi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai jauh dari ekspektasi masayarakat.

        "Reshuffle Mendag di luar ekspektasi pelaku usaha dan masyarakat," ujar Direktur Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Jumat (17/6/2022).

        Baca Juga: Target Zulkifli Hasan Usai Jabat Mendag Berkat Reshuffle, Jubir Muda PAN: Jaga Stabilitas Bapok

        Bhima mengatakan, sektor perdagangan saat ini punya banyak tantangan mulai dari stabilitas harga pangan khususnya minyak goreng, menurunnya surplus perdagangan, hingga risiko gangguan rantai pasok akibat perang di Ukraina.

        Banyaknya permasalahaan yang ada pada sektor perdagangan menjadi pertanyaan besar ketika presiden menunjuk seseorang yang berasal dari partai politik (Parpol). "Kenapa yang dipilih sosok politisi, ketua umum parpol? Bisakah bekerja dengan fokus kalau pemilu sudah dekat. Khawatir kinerja perdagangan akan melorot karena terbagi dengan upaya pencitraan atau kampanye," ujarnya.

        Kegiatan Mendag baru pada hari pertama dengan melakukan sidak pasar menjadi sebuah hal yang dipertanyakan. Menurutnya, kegiatan tersebut tidaklah perlu dilakukan oleh menteri baru. Pasalnya, yang dibutuhkan saat ini adalah merumuskan kebijakan.

        "Gebrakan kebijakan itu yang sedang ditunggu, bisakah harga minyak goreng di bawah HET. Kalau masalah perdagangan belum beres, ini bisa blunder bagi Mendag yang baru," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: