Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ongkos Formula E Belum Lunas Dibayar, Penerus Anies Baswedan Bakal Diwarisi Beban Utang Rp90 Miliar

        Ongkos Formula E Belum Lunas Dibayar, Penerus Anies Baswedan Bakal Diwarisi Beban Utang Rp90 Miliar Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meninggalkan banyak beban kepada Penjabat (Pj) Gubernur selepas masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober mendatang.

        Salah satu yang paling disorot Anggara terkait pembiayaan ajang balap mobil listrik Formula E yang ternyata masih belum tuntas. Fakta tersebut diungkap oleh Anggara berdasarkan temuannya dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2021.

        Anggara menyebutkan bahwa sebetulnya PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih memiliki tanggungan commitment fee sebesar Rp 90,7 miliar untuk pelaksanaan tiga tahun, yang harus segera dilunasi kepada pihak Formula E Operation. Padahal, PT Jakpro sempat menyatakan hasil renegosiasi terakhir pembayaran commitment fee untuk tiga tahun adalah sebesar Rp 560 miliar.

        Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Oportunis, Denny Siregar: Jika Dia Nasionalis, Tentu Sejak Awal Sudah...

        "Ada rekam jejak digitalnya PT Jakpro pernah menyatakan commitment fee untuk tiga tahun adalah Rp 560 miliar, sekarang faktanya harus bayar Rp 90,7 miliar lagi," kata Anggara dalam keterangan resminya, Senin (20/6/2022).

        Anggara khawatir tagihan tersebut tidak mampu dilunasi oleh  PT Jakpro karena tidak memiliki dana yang memadai, terlebih perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang properti itu juga sempat mengalami kerugian dalam tiga tahun belakang.

        "Belum tentu Jakpro bisa bayar karena tahun 2019 dan 2020 rugi," ucapnya.

        Menurut Anggara, penyelenggaran Formula E sudah tidak lagi perlu dilanjutkan karena sama sekali tidak menjanjikan keuntungan. Ia khawatir gelaran ini hanya menjadi beban pasca Anies Baswedan tidak lagi menjabat.

        "Berbagai ketidakjelasan ini yang menurut saya akan beresiko bagi Pj Gubernur DKI nanti kalau tetap melanjutkan Formula E. Bisa-bisa terjebak dengan gelapnya program Formula E," tutupnya.

        Sekadar diketahui, dalam LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021itu disebutkan bahwa berdasarkan renegosiasi Jakpro dengan  FEO, menghasilkan penyelenggaran Formula E akan dilakukan selama tiga tahun dengan total biaya commitment fee sebesar 36 juta pound sterling, sementara sejauh ini Pemprov DKI baru membayar 31 juta pound sterling.

        Sehingga masih tersisa tagihan pembayaran commitment fee sebesar 5 juta pound sterling yang jika dikonversikan ke rupiah yaitu setara dengan 90,7 miliar.

        "Menyisakan kewajiban pembayaran commitment fee sebesar 5 juta pound sterling, akan dilakukan pembayaran oleh PT Jakpro tanpa menggunakan dana APBD Provinsi DKI Jakarta," begitu bunyi audit BPK dikutip Populis.id, Senin (20/6/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: